SAR Gunungkidul Tambah Papan Permanen Larangan Berenang di Laut Bagi Wisatawan

Pemasangan papan permanen larangan wisatawan berenang di laut akan terus ditambah di seluruh partai di kawasan ini

Dok.Istimewa
PAPAN LARANGAN - Petugas saat memasang papan permanen larangan berenang di laut di kawasan Pantai Drini, Gunungkidul, Minggu (2/3/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Satlinmas rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Kabupaten Gunungkidul, terus menambah bendera dan papan imbauan untuk tidak berenang di area pantai. 

Koordinator Satlinmas rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Marjono, mengatakan pada Minggu (2/3/2025) ada dua papan permanen peringatan larangan berenang kembali dipasang. 

"Dua papan peringatan permanen itu kami pasang di Pantai Drini. Itu bantuan dari masyarakat Masjid Nurul Ashri di  Sleman, Yogyakarta," tuturnya pada Minggu (2/3/2025).

Dia menuturkan, pemasangan papan permanen larangan wisatawan berenang di laut akan terus ditambah di seluruh partai di kawasan ini. 

Sebelumnya, pihaknya sudah memasang 15  bendera dan papan imbauan  di kawasan pantai yang ada palung atau Rip Current.

"Jadi, ini (pemasangan) akan terus kami perbanyak. Sebenarnya, sudah ada papan peringatan dipasang di lokasi tersebut. Namun, ini jumlahnya kami tambah sebagai sinyal kewaspadaan bagi wisatawan," terang dia.

Dia melanjutkan pemasangan papan peringatan ini juga sebagai persiapan menyambut wisatawan saat libur lebaran nanti.

Pasalnya, diperkirakan pada hari tersebut jumlah wisatawan akan naik signifikan.

"Kami sudah siapkan dari sekarang, Harapannya dengan ada papan peringatan yang lebih banyak ini wisatawan juga ikut waspada dan mawas diri, kalau berenang di pantai itu dilarang," urainya. 

Baca juga: Tahun Ini, Pemkab Gunungkidul Targetkan PAD Reklame Sebesar Rp1,5 Miliar 

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Oneng Windu, mengatakan pihaknya juga akan memasang banner peringatan Rip Current di sepanjang  jalan menuju ke arah pantai yang dilewati wisatawan.

"Pemasangan banner akan dilakukan di jalan- jalan strategis menuju pantai. Serta, juga akan dipasang pada pantai yang memang lokasinya berbahaya untuk bermain air, terutama karena adanya Rip Current tadi. Karena, sebagian besar pantai di Gunungkidul memiliki Rip Current, itu sudah karakteristiknya," ujarnya.

Dia menuturkan kebijakan pemasangan banner ini juga untuk mengantisipasi terjadinya korban lagi terutama saat libur lebaran mendatang.

"Maka dengan adanya banner ini, kami harapkan tidak ada lagi korban," tuturnya.

Windu mengklaim sebenarnya rambu-rambu serta papan peringatan terkait berbahaya main air di pantai sudah ada.

Bahkan, petugas SAR di selalu memberikan imbauan kepada wisatawan agar tidak bermain terlalu ke tengah. 

"Namun, memang terkadang banyak wisatawan terlalu asyik sehingga tidak sadar terseret ombak ke tengah. Maka dari itu, kami selalu mengimbau kepada wisatawan untuk mematuhi arahan dari petugas SAR saat lapangan," terang dia. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved