BLKK DIY Bantu Awasi Keamanan Makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis
Kepala BLKK DIY, Woro Umiratih, menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat langsung dalam proses penyediaan makanan.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) DIY siap memberi dukungan teknis terkait pengawasan makanan dalam program Makan Bergizi (MBG) yang digulirkan pemerintah daerah.
Namun, instansi ini mengungkapkan bahwa mereka akan bersikap pasif selama program berjalan dan hanya akan turun tangan jika insiden keracunan makanan terjadi.
Kepala BLKK DIY, Woro Umiratih, menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat langsung dalam proses penyediaan makanan.
Sebagai lembaga yang berfokus pada pengujian dan kalibrasi, BLKK DIY akan bertindak sebagai langkah terakhir untuk memeriksa sampel makanan atau menangani insiden keracunan jika hal tersebut terjadi.
"Kami akan turun tangan hanya jika ada keracunan makanan di sekolah-sekolah yang menjalankan program MBG. Kami diminta oleh Dinas Kesehatan untuk bersiap, namun jika tidak ada masalah, kami tidak akan berperan aktif. Semoga saja semuanya berjalan lancar tanpa ada kasus keracunan," ujar Woro pada Rabu (26/2/2025).
Sampai saat ini, Woro melaporkan, belum ada laporan mengenai keracunan makanan yang berasal dari program MBG.
Bahkan, tidak ada sampel makanan yang diajukan untuk diperiksa oleh BLKK DIY.
Woro juga menambahkan bahwa insiden keracunan yang terjadi di Sleman belum lama ini bukan berasal dari program MBG, melainkan dari sebuah acara hajatan.
"Alhamdulillah, hingga kini belum ada laporan keracunan makanan dari program MBG. Insiden di Sleman itu bukan terkait MBG, tetapi dari acara hajatan," jelasnya.
Baca juga: Lokasi Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Gunungkidul Bertambah Satu sekolah
BLKK DIY juga menjelaskan bahwa untuk kolaborasi dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), lebih banyak dilakukan di tingkat kabupaten dan kota.
Setiap daerah sudah memiliki laboratorium yang siap untuk melakukan pengujian makanan secara mandiri.
Sementara itu, BLKK DIY akan bertindak jika insiden keracunan terjadi di tingkat provinsi.
"Koordinasi dengan SPPG lebih banyak dilakukan di tingkat kabupaten dan kota. Mereka memiliki laboratorium sendiri untuk melakukan pengujian. Kami akan turun jika ada kasus yang perlu penanganan di tingkat provinsi," tambahnya.
Meski hanya bersikap pasif, BLKK DIY tetap siap mendukung kelangsungan program MBG.
Pemerintah daerah pun terus mengingatkan sekolah-sekolah dan penyedia makanan untuk menjaga kebersihan serta keamanan pangan guna mengurangi potensi keracunan makanan.
Program MBG, yang bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi anak sekolah melalui penyediaan makanan bergizi, telah dimulai di beberapa sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK di DIY.
Meskipun terlambat dibandingkan daerah lain, pelaksanaan program ini hingga saat ini berjalan lancar.
Pemerintah daerah berencana memperluas jangkauannya ke sekolah-sekolah lain yang belum terjangkau oleh program ini. (*)
Usung Tema 'Rampak', Festival Sastra Yogyakarta 2025 Siap Kembali Digulirkan Pekan Ini |
![]() |
---|
Kok Ada Belatung Gerak-gerak di Lauk Menu Makan Bergizi Gratis di Magelang |
![]() |
---|
Viral Belatung di Menu Lele MBG di Magelang, Ini Penjelasan Sekolah dan SPPG Muntilan |
![]() |
---|
Beri Pelatihan, BGN Dorong UMKM di Sleman Berperan Dalam Program MBG |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Dengar Anak-anak Teriak Belum Dapat Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.