Beri Kebebasan Belajar Sejak Dini, Bhumi Montessori School Gelar Workshop Writing Before Reading

Menurut Vanda, dalam diri anak sebenarnya sudah memiliki potensi, dan perjalanan tumbuh berkembangnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekeliling

|
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja / Ahmad Syarifudin
METODE MONTESSORI: Founder and director education Bhumi Montessori School Vandalina Susanto. Bhumi Montessori School, sekolah yang menerapkan pembelajaran metode Montessori, menyelenggarakan workshop dengan tema 'Writing Before Reading', Sabtu (22/2/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Bhumi Montessori School sebagai salah satu sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta yang menerapkan pembelajaran metode Montessori menyelenggarakan workshop dengan tema 'Writing Before Reading'.

Tema tersebut terkesan paradoks, namun workshop yang diikuti 25 orangtua maupun guru ini dirancang untuk memberikan pemahaman ruang belajar yang menekankan perkembangan anak dengan mengenali potensi, pembentukan kepribadian serta kepedulian terhadap sesama dan lingkungan. 

"Mengapa Writing Before Reading, karena kami merasa yang terjadi di luar adalah cara (pembelajaran) membaca itu hafalan. Sedangkan kata-kata ada yang simple dan juga ada yang sulit sehingga harus bertahap dan anak harus diberi kebebasan untuk memilih, bukan berupa instruksi," kata Founder and Director Education Bhumi Montessori School, Vandalina Susanto, Sabtu (22/2/2025). 

WORKSHOP: Orangtua hingga guru menyimak materi dalam workshop Writing Before Reading yang digelar di Bambini Montessori School, Jombor Lor, Kelurahan Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (22/2/2025).
WORKSHOP: Orangtua hingga guru menyimak materi dalam workshop Writing Before Reading yang digelar di Bhumi Montessori School, Jombor Lor, Kelurahan Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (22/2/2025). (Tribun Jogja / Ahmad Syarifudin)

Pembelajaran membaca yang cenderung konvensional dan menekankan anak pada hafalan sudah semestinya untuk diminimalisir. 

Sebab, anak-anak justru akan kehilangan kemerdekaan akademik karena cenderung mengikuti perintah guru.

Membudayakan anak diberikan kebebasan memilih, tanpa instruksi akan mengembangkan potensi anak secara utuh.

Menurut Vandalina, dalam diri anak sebenarnya sudah memiliki potensi, dan perjalanan tumbuh berkembangnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekelilingnya.

Dengan kapasitas otak anak yang absorb atau menyerap dari lingkungan, maka lingkungan di sekeliling anak, mulai dari guru maupun orangtua perlu dibenahi atau fixing.

Ia memberikan contoh bahwa anak itu seperti spons, menyerap sesuatu yang ada di sekelilingnya. Oleh karena itu, lingkungan di sekitar anak harus bersih. 

"Di Montessori anak harus diberikan lingkungan yang bersih, prepare enviroment. Supaya yang diserap yang baik-baik saja, konstruksinya baik," kata dia. 

Bhumi montessori workshop bertempat di bambini montessori school. 

Bhumi Montessori School dirancang untuk menghadirkan sekolah dengan lingkungan yang dapat merangsang timbulnya minat belajar, memacu kreativitas, pemecahan masalah dan eksplorasi.

Sekolah yang beralamat di Jombor Lor, Kelurahan Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman ini menawarkan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi anak.

Ruang belajar didesign agar anak saling berinteraksi. 

Workshop 'Writing Before Reading' yang diikuti orangtua maupun sekolah berjalan menyenangkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved