Berita Gunungkidul

Perpustakaan Inklusi di Gunungkidul Didorong Miliki Fungsi Lebih Luas

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Gunungkidul mencatat sebanyak 69 kalurahan di wilayahnya sudah memiliki Program Transformasi

ist
ILUSTRASI PERPUSTAKAAN: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Gunungkidul mencatat sebanyak 69 kalurahan di wilayahnya sudah memiliki Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

Tribunjogja.com Gunungkidul -- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Gunungkidul mencatat sebanyak 69 kalurahan di wilayahnya sudah memiliki Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS)

Kepala Dispusip Kabupaten Gunungkidul Kisworo mengatakan adanya perpustakaan inklusi ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat.

Selain itu, TPBIS juga mengambil konsep yang mana perpustakaan tidak hanya sebagai tempat meminjam, membaca, dan mengembalikan buku, tetapi fungsi perpustakaan lebih dinamis, sebagai pusat belajar dan kegiatan masyarakat.

"Kami telah menerapkan program ini dengan melakukan berbagai kegiatan pelibatan masyarakat seperti, pelatihan kopi, pelatihan membuat bucket, senam tera, senam Line Dance. Kami ingin perpustakaan itu memiliki fungsi yang lebih luas," ujarnya saat dikonfirmasi pada Jumat (21/2/2025).

Dia menambahkan pihaknya juga akan memberikan stimulus berupa konsep program dan pelatihan agar perpustakaan dapat berkembang dan bertransformasi. 

Bupati Gunungkidul Tunda Ikut Kegiatan Retret Kepala Daerah di Magelang

Di antaranya, melakukan sosialisasi dan pelatihan strategi pengembangan perpustakaan dan TIK sebagai bekal untuk menghidupkan kembali perpustakaan di kalurahan.

"Kegiatan ini merupakan investasi jangka panjang untuk mewujudkan masyarakat Gunungkidul dengan literasi yang tinggi. Orang-orang yang literasi-nya tinggi, tentu dapat menyelesaikan masalah secara bijak.

Sementara itu, Kepala Bidang Perpustakaan Dispusip Gunungkidul Arif Yahya mengatakan sepanjang 2025 ini, pihaknya sudah membentuk tiga perpustakaan Kalurahan menjadi replikasi  TPBIS.

Yakni,  Perpustakaan Kalurahan Piyaman Wonosari, Perpustakaan Kalurahan Ngleri Playen, dan Perpustakaan Kalurahan Genjahan Ponjong. 

"Ke depan, kami mengupayakan akan melakukan penambahan perpustakaan berbasis inklusi. Sebab, perpustakaan kalurahan harus bisa menjadi pusat kegiatan masyarakat yang bersumber dari koleksi buku di perpustakaan," urainya (Tribunjogja.com/ndg

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved