Berita Gunungkidul

Gua Stalagmit dan Stalaktit Viral di Saptosari Gunungkidul Ditutup 

alam bebatuan stalagmit dan stalaktit ditemukan di lahan perbukitan karst yang menjadi  lokasi pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan

|
IST
Fenomena alam bebatuan stalagmit dan stalaktit ditemukan di lahan perbukitan karst yang menjadi lokasi pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Kalurahan Planjan, Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul. 

Tribunjogja.com Gunungkidul -  Fenomena alam bebatuan stalagmit dan stalaktit ditemukan di lahan perbukitan karst yang menjadi  lokasi pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Kalurahan Planjan, Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul.

Penemuan bantuan ini pun sontak menarik perhatian masyarakat sekitar. 

Penampakan gua tempat ditemukannya batuan stalagmit dan Stalaktit yang sudah ditutup, pada Rabu (16/10/2024)
Penampakan gua tempat ditemukannya batuan stalagmit dan Stalaktit yang sudah ditutup, pada Rabu (16/10/2024) (Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting)

Bahkan, video amatir berdurasi 10 detik viral di media maya memperlihatkan bebatuan tersebut.

Seorang warga Wajiran (60) mengatakan,  batuan stalagmit dan stalaktit pertama kali diketahui oleh pekerja proyek JJLS,  ketika akan  mengeruk dinding bantuan karst menggunakan ekskavator, sekira pukul 21.30 WIB, pada Selasa (15/10/2024).

Setelah dikeruk, ternyata dinding karst tersebut membentuk sebuah gua dan setelah dimasuki terdapat susunan batu staglamit dan stalaktit 

"Setelah ditemukan itu, saya dan beberapa warga mencoba masuk, itu sekitar 30 menit. 

"Dan, luar biasa didalamnya sangat indah sekali, bantuan itu berwarna putih kekuningan seperti diberi kristal, jadi sewaktu masuk itu seperti ad gemerlap,"ujarnya saat ditemui dilokasi pada Rabu (16/10/2024).

Dia menuturkan, dimungkinkan jumlah bantuan stalagmit dan stalaktit itu saat banyak. 

Pasalnya, diperkirakan luasnya mencapai 30x30 meter dengan tinggi sekitar 5 meter.

"Bentuk guanya itu di depan pintu awal memang  kelihatan kecil tetapi pas  sangat indah sekali  bentuknya ada yang meruncing ke bawah menggantung dari langit-langit gua dan meruncing ke atas berdiri tegak di lantai gua, dan ada air yang menetes,"ujarnya.

Wajiran mengaku pemandangan alam tersebut pertama kali dilihatnya. 

Pasalnya, lahan yang dijadikan proyek pengerjaan JJLS itu dulunya ladang pertaniannya.

"Ini pertama kali melihat kejadian ini, duku sewaktu masih ladang saya itu, saya tanami ubi dan jangung. Tidak pernah ada yang aneh atau apa, syaa juga kaget bisa ada batu indah di sana"paparnya.

Dari pemantauan Tribun Jogja  di lokasi, sayangnya lokasi penemuan batuan stalagmit dan stalaktit itu sudah ditutup  oleh pengelola proyek dengan material pengerukan. 

Saat ditemui di lokasi tersebut, pimpinan proyek tidak berkenan dimintai keterangan soal penemuan batuan alam tersebut

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved