Wisata Jogja

Kisah Singkat Tekattono Kembangkan Blankon Kreatif Malioboro, Modal Kredit 'Sak Klenger e'

Untuk mengatasinya ia pun mencari modal dengan mengambil kredit usaha agar dapat membeli lensa yang harganya berkisar Rp40 juta.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Yoseph Hary W
Istimewa
BLANGKON JOGJA: Usaha Jasa Kostum dan Fotografer di Malioboro saat dikunjungi Askrindo pada Jumat (14/2/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketertarikan pelancong yang datang ke Malioboro untuk berfoto dengan mengenakan pakaian adat Jawa khas Yogyakarta menjadi peluang bagi Tekattono. 

Pelaku UMKM Blangkon Kreatif Malioboro ini menceritakan awal mula ia memulai usahanya.

Ia mengaku memberdayakan pemuda di kampung Pajeksan, Kota Yogyakarta, untuk membantu usahanya.

Para pemuda yang semula tanpa keterampilan ia ajak untuk belajar fotografi dan berbagai hal untuk mengembangkan usahanya.

"Pemuda-pemuda yang nganggur itu tak tarik. Jadi pendidikannya autodidak, yang senior mengajari yang junior," ungkapnya.

Dari sini lah, Tono kemudian memberanikan diri untuk mengembangkan usahanya dengan menamainya Blankon Kreatif. 

Usahanya ini cukup diminati pelancong yang mampir ke Malioboro karena mereka tertarik berfoto dengan mengenakan pakaian adat jawa khas Yogyakarta.

Untuk memuaskan para pelanggan, kualitas lensa kamera haruslah maksimal.

Namun diakui Tono harga lensa yang begitu selangit menjadi kendala karena sangat mahal.

Modal kredit

Untuk mengatasinya ia pun mencari modal dengan mengambil kredit usaha agar dapat membeli lensa yang harganya berkisar Rp40 juta.

Ia juga menggunakan uang pinjaman usaha itu untuk pengadaan kostum adat Jawa yang mencapai Rp25 jutaan.

"Kami ganti lensa itu hampir satu tahun. Jadi untuk mengatasinya ya kredit itu sak klenger e (sampai habis-habisan)," jelasnya.

Tono menyampaikan pada hari biasa rata-rata tamunya 50 orang, ketika weekend bisa mencapai 100 orang.

"Kalau pas libur bisa 400 an orang. Jadi misal butuh dana Rp25 juta, dua bulan itu sudah bisa lunas," terang dia.

Usaha yang dikembangkan Tekattono berupa jasa sewa pakaian adat jawa sekaligus fotografer profesional di kawasan Malioboro harus diakui tetap eksis dan konsisten karena keberanian mencari modal usaha lewat kredit. 

Eksistensi mereka tak lepas dari bantuan perusahaan kredit dan pembiayaan keuangan.

Dukungan penjamin

Salah satu mitra pembiayaan yang mendukung penuh para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yakni PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo).

Sekretaris PT Askrindo, Syafruddin menyampaikan pihaknya mendukung pengembangan UMKM melalui penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total plafon mencapai Rp109 triliun pada 2024.

“Data ini nasional ya, saya punya data ini tahun lalu ya, sampai tahun 2024 itu data plafon KUR yang sudah kami jamin ya Rp109 triliun,” kata Syafruddin saat mengunjungi mitra UMKM di Yogyakarta, Jumat (14/2/2025).

Ia menyatakan bahwa jumlah kredit tersebut disalurkan kepada sekitar 30 juta debitur yang mampu membuka 58 juta lapangan kerja.

Syafruddin mengatakan dalam penyaluran KUR, pihaknya berperan sebagai substitusi kolateral atau penutup kekurangan bagi pihak-pihak terjamin.

“Jadi Askrindo yang menjamin UMKM ini biar banknya mau mengucurkan kreditnya. Jadi, tanpa kolateral, bank ini tidak mau memberikan bantuan teknis, sehingga Askrindo menjadi pengganti kolateral, sehingga menjadi layak diberikan bantuan teknis,” jelasnya. (hda)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved