Rangkuman Pengetahuan Umum

Konsep Listrik Statis, Rangkuman Materi Ilmu Pengetahuan Alam Bab 4 Kelas 9

listrik statis merupakan cabang ilmu fisika yang mengkaji tentang fenomena kelistrikan pada muatan listrik diam (statis).

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Pixabay
Ilustrasi apa itu listrik statis? 

TRIBUNJOGJA.COM- Tahukah kamu, bahwa listrik dapat dihasilkan dari benda-benda yang tak bermuatan di sekitar kita. 

Benda-benda tersebut, meliputi sisir plastik, penggaris plastik, dan plastik. 

Itulah yang disebut dengan fenomena listrik statis

Dilansir dari ruangguru.com, listrik statis merupakan cabang ilmu fisika yang mengkaji fenomena kelistrikan pada muatan listrik yang bersifat diam (statis).  

Untuk lebih memahami tentang listrik statis, mari simak penjelasan di bawah ini dengan saksama. 

  1. Muatan Listrik

Atom tersusun atas tiga subatom lainnya, yaitu proton (bermuatan positif), neutron (tidak bermuatan), dan elektron (bermuatan negatif). 

Neutron dan proton akan membentuk inti atom, sementara elektron akan bergerak disekitar inti atom. 

Elektron inilah yang berkaitan erat dengan fenomena kelistrikan pada suatu benda. 

Lalu, bagaimana interaksi antar muatan listrik pada suatu benda terjadi? 

Elektron merupakan partikel penyusun atom bermuatan negatif yang bertugas dalam mengelilingi inti atom. 

Benda yang memiliki elektron berlebih merupakan benda yang memiliki muatan negatif. 

Sebaliknya, benda yang kekurangan elektron merupakan benda yang memiliki muatan positif. 

Ketika kedua benda dengan muatan berbeda tersebut didekatkan, maka akan terjadi tarik menarik. 

Sebaliknya, ketika kedua benda dengan muatan yang sama didekatkan, maka yang terjadi adalah tolak-menolak.

Interaksi kedua benda bermuatan tersebutlah yang disebut dengan gejala listrik statis

Pada umumnya, jumlah elektron dan proton pada atom sebuah benda adalah sama. 

Atom yang terdapat pada sebuah benda tidak memiliki muatan atau netral. 

Jika benda tersebut netral atau tidak bermuatan, lantas dapatkah sebuah benda diubah menjadi bermuatan? 

Salah satu cara membuat benda yang tak bermuatan menjadi benda yang bermuatan adalah dengan menggosokkan benda.  

Salah satu contoh gesekan benda yang dapat menghasilkan muatan, adalah gesekan penggaris plastik pada rambut kering. 

Penggaris plastik yang digosokan pada rambut kering akan menghasilkan muatan negatif karena penggaris plastik mengalami kelebihan elektron (elektron dari rambut berpindah ke penggaris plastik). 

Sementara itu, jika kaca yang digosokan pada rambut kering, kaca tersbeut akan bermuatan positif. 

Hal itu terjadi karena kaca mengalami kekurangan elektron (elektron kaca berpindah ke rambut kering). 

2. Hukum Coulomb 

Seperti yang kita ketahui, bahwa muatan listrik dapat saling menarik atau saling menolak. 

Tolak-menolak atau tarik-menarik tersebut dapat diselidiki hubungan gayanya dengan menggunakan alat neraca puntir coulomb. 

Namun, untuk mempraktekkan hal tersebut, kamu cukup dengan menggunakan dua buah magnet yang disatukan. 

Hukum Coulomb menyimpulkan interaksi dua benda yang bermuatan dengan, semakin besar jarak kedua benda yang bermuatan, semakin kecil gaya listrik antara benda tersebut. 

Begitupun sebaliknya, semakin besar muatan kedua benda, semakin besar gaya listrik antara benda tersebut. 

3. Medan Listrik 

Medan listrik merupakan daerah di sekitar muatan yang dapat menimbulkan gaya listrik terhadap muatan lain. 

Medan listrik terdapat pada sekitar muatan listrik. 

Medan listrik dapat memengaruhi muatan lain yang dekat dengannya. 

Untuk menggambarkan medan listrik, dapat menggunakan serangkaian garis yang mengarah keluar atau ke dalam tergantung arah muatan. 

Arah garis ke dalam digunakan untuk menunjukan muatan negatif dan arah garis medan listrik ke luar dinamakan untuk menunjukan muatan positif. 

4. Beda Potensial dan Energi Listrik 

Untuk memahami beda potensial dan energi listrik, kamu dapat memahaminya dari fenomena petir.  

Benjamin Franklin menjadi orang pertama yang menyatakan bahwa petir terjadi akibat adanya gejala listrik statis

Petir merupakan kilatan cahaya langit yang muncul karena adanya perpindahan muatan negatif (elektron) antara awan dan awan atau antara awan dan bumi. 

Kemunculan petir terjadi karena adanya perbedaan potensial yang sangat besar antara dua awan yang berbeda atau antara awan dengan bumi. 

Oleh karena perbedaan potensial tersebut, maka lompatan muatan listrik atau perpindahan elektron secara besar-besaran dari awan ke awan atau dari bumi ke awan terjadi. ( MG BENEDICTA FAYOLA )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved