Humaniora Jurnalistik SMA PL Van Lith, dari Belajar Angle Berita Sampai Melihat Mesin Cetak

Penulis: Gabriella Joanna Putri Yussyca X4 dan Kiani Sekar Andriyanto XI2 SMA Pangudi Luhur Van Lith 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sebanyak 31 siswa SMA Pangudi Luhur Van Lith yang tergabung dalam 
Humaniora Jurnalistik, Rabu (12/2/2025) mengunjungi kantor Tribun Jogja yang berada di Jalan Siliwangi Ring Road Barat, Trihanggo, Sleman.

Mereka ditemani guru pendamping dan diterima Pemimpin Redaksi, Ribut Raharjo dan Digital Manager, Ikrob Didik.

Dibalut suasana santai, anak-anak dari berbagai jenjang kelas itu begitu bersemangat untuk belajar jurnalistik.

Diskusi pun mengalir. Ribut Raharjo memberikan paparan tentang Tribun Jogja dan pengalamannya menjadi wartawan.

“Berita supaya bisa menjadi pusat perhatian harus ditulis dari angle atau POV yang paling menarik, tetapi tulisan harus tetap relevan. Cari sisi berbeda yang  

tidak ditemukan orang saat menonton acara atau mengikuti suatu acara,” ungkap Ribut Raharjo saat memaparkan strategi dan aspek penting yang perlu diperhatikan saat menulis berita suatu event supaya tidak monoton.

Pada sesi tanya jawab salah satu peserta mengajukan pertanyaan, “Apa saja tantangan dan kendala yang dihadapi oleh Pak Ribut selama menjadi wartawan dan bagaimana solusi yang dilakukan?”

“Tantangan dan kendala yang paling sering terjadi saat meliput kejadian kriminal,” ujarnya.

Ia juga menceritakan beberapa pengalaman yang telah dilalui, seperti meliput penangkapan penipu voucher yang mencapai miliaran rupiah sampai memperjuangkan kuota penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sebuah SMA.

Selain itu, mereka juga diajak untuk berkunjung dan melihat-lihat tempat percetakan koran yang terletak di samping kantor Tribun Jogja. 

Percetakan tersebut mencetak sejumlah surat kabar di bawah naungan Tribun Network.
Tempat percetakan koran ini telah beroperasi sejak tahun 2011 dengan jadwal cetak mulai pukul 21.00 hingga dini hari.

Ribut Raharjo juga menginformasikan bahwa kantornya menjadi tempat magang para siswa SMK dari DIY dan Jateng, juga mahasiswa kampus-kampus di Indonesia. (*)