Disperindag DIY Kerja Sama Dengan ITPC dan Atase Perdagangan KJRI Untuk Tingkatkan Ekspor 

Hasil profiling tersebut akan diserahkan ke ITPC dan atas perdagangan KJRI agar bisa melakukan promosi.

The Indian Wire
ILUSTRASI - Ekspor impor 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY bekerja sama dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan atase perdagangan KJRI yang ada di berbagai negara untuk meningkatkan ekspor.

Kepala Disperindag DIY, Yuna Pancawati mengatakan dengan adanya efisiensi anggaran, pihaknya memang belum bisa melakukan pameran langsung ke luar negeri. Sehingga pihaknya perlu berkolaborasi dengan pihak lain.

"Kami memang ingin meningkatkan ekspor. Tahun 2024 memang hampir US$500 juta, tujuannya masih tradisional, seperti Amerika, Jerman, Jepang, dan sebagainya. Kami juga ingin ke pasar non tradisional juga," katanya, Senin (10/02/2025).

“Untuk pameran (langsung ke luar negeri) anggaran belum ada. Kami bersama temen-temen Kadin dan pengusaha melakukan penetrasi seperti itu (kerja sama dengan ITPC dan atase perdagangan),” sambungnya.

Pihaknya mengidentifikasi pengusaha ekspor DIY dan melakukan profiling.

Baca juga: Nilai Ekspor DIY Pada Desember 2024 Capai 59,35 Juta Dollar, Tertinggi Kedua Selama 3 Tahun Terakhir

Hasil profiling tersebut akan diserahkan ke ITPC dan atas perdagangan KJRI agar bisa melakukan promosi.

Saat ini sudah ada 50 pengusaha ekspor yang sudah terdata.

Pihaknya pun akan meningkatkan pendataan, agar semakin banyak pengusaha ekspor DIY yang bisa dipromosikan ke luar negeri.

“Kami bisa promosikan melalui profil perusahaan di DIY yang diterbitkan oleh DPMPTSP DIY dan Disperindag DIY. Kami akan menambah lebih banyak lagi (profiling pengusaha ekspor), supaya bisa dipromosikan,” lanjutnya.

Sebelumnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik DIY, nilai ekspor DIY pada Desember 2024 mencapai US$59,35 juta. 

Mayoritas ekspor DIY dikirim ke Amerika Serikat dengan nilai US$23,92 juta dan andilnya 40,30 persen.

Selain itu juga dikirimkan ke Jerman dengan nilai US$8,38 juta dan andilnya 14,12 persen. Kemudian ke Jepang dengan nilai US$4,70 juta dan andilnya 7,92 persen.

Negara lainnya seperti Australia, Belanda, Inggris, Perancis, Korea Selatan, Vietnam, dan Singapura nilai ekspornya di bawah US$ 4 juta dan andilnya di bawah 6 persen. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved