UPDATE Kasus PMK di Sleman: 21 Sapi dan 1 Kambing Dilaporkan Mati 

Terkait sebaran kasus PMK di Kabupaten Sleman, mayoritas berada di Sleman bagian timur maupun bagian barat.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
VAKSIN PMK - Pemberian vaksin PMK untuk ternak sapi di Kabupaten Sleman. Hingga saat ini, penularan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak berkuku belah di Kabupaten Sleman masih cukup tinggi. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Penularan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak berkuku belah di Kabupaten Sleman masih cukup tinggi.

Sejauh ini tercatat ada 313 ternak yang dinyatakan sakit. Jumlah tersebut adalah akumulasi kasus yang dihitung mulai awal Desember 2024 hingga 5 Februari 2025.

Dari jumlah tersebut, 147 ternak telah dinyatakan sembuh. 

"Ternak yang mati ada 22 ekor. Rinciannya 21 ekor sapi dan 1 kambing," terang Plt. Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Suryawati Purwaningtyas, Kamis (6/2/2025). 

PMK juga menyebabkan 18 ekor ternak di Sleman terpaksa dipotong bersyarat. Adapun sisa kasus hingga saat ini masih 126 ternak.

Terkait sebaran kasus PMK di Kabupaten Sleman, mayoritas berada di Sleman bagian timur maupun bagian barat.

Bagian timur meliputi Kecamatan Prambanan, Kalasan, Cangkringan dan Ngemplak.

Sedangkan di wilayah barat akumulasi jumlah kasus cukup tinggi berada di Kapanewon Moyudan, Mlati dan Sleman. 

Menurut Suryawati, wilayah di Sleman bagian barat maupun timur relatif cukup banyak temuan kasus karena wilayah perbatasan.

Namun demikian, zona hijau yang saat ini berada di wilayah Sleman bagian tengah bukan berarti di sana tidak ada temuan kasus. 

"Hijau belum tentu tidak ada kasus, sebelumnya ada kasus tapi sudah sembuh," jelasnya. 

Baca juga: Kasus Aktif PMK Capai 2.019 Ekor, Dua Pasar Hewan DIY Masih Ditutup

Suryawati mengungkapkan, langkah pengendalian dan pencegahan terhadap penyakit menular ini terus dilakukan.

Selain pengobatan ternak yang sakit, langkah pencegahan juga dilakukan dengan melakukan vaksinasi terhadap ternak yang masih sehat.

Langkah ini untuk mengurangi risiko ternak terpapar.

Sebab, vaksinasi dinilai mampu meningkatkan daya tahan ternak dari serangan PMK. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved