Pengamat Ekonomi Energi UGM Sebut Sub Pangkalan Tak Jamin Subsidi LPG 3 Kg Tepat Sasaran
Pengecer membutuhkan biaya operasional sehingga wajar jika harganya jauh lebih tinggi dibanding pangkalan.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
KEMBALI BERJUALAN - Seorang karyawan pangkalan gas elpiji 3 kilogram sedang melakukan dropping gas LPG 3 kilogram ke pengecer yang berada di Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Selasa (4/2/2025). Presiden Prabowo Subianto resmi menangguhkan larangan pengecer berjualan gas LPG 3 Kilogram.
“Membeli dengan KTP juga nggak efektif, karena KTP tidak menunjukkan apapun, tidak ada informasi orang miskin atau bukan. Selama distribusi masih terbuka, masih salah sasaran,” terangnya.
“Mestinya, sistem distribusinya tertutup. Dari by product menjadi by target. Ditentukan siapa yang berhak, itu yang boleh beli LPG 3 Kg. Tanpa itu (sistem distribusi tertutup) nggak efektif (tidak tepat sasaran). Melarang pengecer menjual LPG 3 Kg juga nggak efektif,” pungkasnya. (*)
Berita Terkait
Baca Juga
Kisah Ruru, Mahasiswa asal Zimbabwe Pilih Kuliah S2 Biologi di Kampus UGM Yogyakarta |
![]() |
---|
UGM Jadi Runner Up Genera-Z Berbakti, Implementasikan Keilmuan di Desa Wisata Binaan BCA |
![]() |
---|
UGM Buka Suara tentang Pejabat Kampus yang Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Biji Kakao Fiktif |
![]() |
---|
Pernyataan Tegas Paku Alam X, Pemda DIY Dukung UGM Koordinasikan Program Afirmasi Pendidikan |
![]() |
---|
Apa Kata Dosen Hukum UGM Soal Pemberian Amnesti dan Abolisi Terdakwa Korupsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.