Pemda DIY Optimis Ekonomi DIY Tetap Tumbuh Positif Tahun 2025

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, ekonomi DIY pada tahun 2024 tumbuh 5,03 persen.

Dok.Istimewa
PERTUMBUHAN EKONOMI - Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati, menyampaikan rilis pertumbuhan ekonomi DIY tahun 2024, Rabu (05/02/2025). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY optimis ekonomi DIY masih akan tumbuh positif tahun 2025, meski ada efisiensi APBN dan APBD.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, ekonomi DIY pada tahun 2024 tumbuh 5,03 persen.

Pertumbuhan ekonomi tahun 2024 ditopang oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 11,83 persen, akomodasi dan makan minum sebesar 10,59 persen, pertanian 9,92 persen, infokom 9,80 persen, dan konstruksi 9,63 persen.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana, mengatakan efisiensi anggaran memang akan berdampak pada kinerja beberapa lapangan usaha, namun tidak signifikan.

“Untuk akomodasi dan makan minum memang sebagian ditopang oleh MICE, artinya rapat kedinasan, baik pemerintah pusat maupun daerah. Tetapi untuk mamin (makan minum) yang lain lebih besar, misalnya oleh mahasiwa kos,” katanya, Rabu (05/06/2025).

“Biaya untuk membangun jalan tol yang belum jadi di DIY kalau dibandingkan dengan biaya konstruksi oleh masyarakat DIY itu juga nggak lebih dari 10 persenya. Tahun 2025 tetap optimis (ekonomi DIY tumbuh positif),” sambungnya.

Baca juga: Ekonomi DIY pada Tahun 2024 Tumbuh 5,03 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa 

Agar ekonomi DIY tetap tumbuh positif tahun 2025, sektor ekonomi kreatif dan pendidikan harus ditingkatkan.

Menurut dia, dua sektor tersebut menjadi tumpuan dalam mendorong wisatawan domestik.

Ia pun lebih mendorong pada pada wisata berkualitas, termasuk wisata minat khusus.

Pasalnya, wisata minat khusus memerlukan waktu lebih panjang. Otomatis juga akan meningkatkan belanja wisatawan.

Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak potensi wisata minat khusus, seperti memancing di laut, kegiatan sport tourism dan lainnya.

Di sisi lain, sertifikasi keahlian juga penting, sehingga wisatawan minat khusus merasa aman dan nyaman.

Tidak hanya menjamin kualitas, tetapi juga promosi.

“Jangan sampai wisatawan hanya satu hari, berangkat dari Jabar (Jawa Barat) pake bus malam hari, sampai sini pagu, sore makan sekali di Jogja, sisanya makan di bus. Belanjanya kurang banyak. Kami harapkan 2 hari (menginap di DIY) untuk wisatawan domestik,” imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved