Suami di Bantul Bunuh Istri

Mimpi Adik Korban Pembunuhan di Bantul

berita suami bunuh istri di bantul. KASUS PEMBUNUHAN itu pun mengegerkan warga di Karangjati, Kalurahan Tamantirto, Kapanewon Kasihan,

|
Dok. Polres Bantul
KASUS PEMBUNUHAN: Sejumlah polisi dan masyarakat di rumah kejadian pembunuhan di Karangjati, Kalurahan Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (4/2/2025). 

Lalu, pada Selasa (4/2/2025) pagi, warga datang ke rumah AP, namun mereka bertemu dengan keluarga korban W yang juga bermaksud mencari korban W.

Senada, Ketua RT 04 Karangjati, Sandiman, menyampaikan bahwa, pihaknya sempat mencari korban.

Rumah Terkunci

Namun, dikarenakan warga setempat dan keluarga korban saling bertemu di rumah AP, akhirnya mereka menghubungi Bhabinkamtibmas.

"Pak Bhabinkamtibmas langsung hubungi Polsek Kasihan. Jadi, kami, sama keluarga korban, pak Bhabinkamtibmas sama pak Polisi datang ke rumah AP. Karena, posisi rumahnya itu dikunci rapat, akhirnya pintu rumah AP dicongkel. Terus kecium bau menyengat," ungkapnya.

Saat dicek oleh polisi, sumber bau tersebut berasal dari korban W yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Selanjutnya, Polsek Kasihan menghubungi Pores Bantul dan Puskesmas Kasihan I untuk mengevaluasi jenazah korban.

"Pas evakuasi saya enggak berani masuk. Jadi saya di luar. Saya takut dan enggak tega lihat jenazah korban. Jadi di luar saja," paparnya.

Perilaku Tersangka

Sandiman turut menyampaikan bahwa W dan AP telah pisah ranjang sekitar 1,5 tahun. Bahkan, sekitar satu tahun lalu, W sempat mendatanginya untuk meminta surat pengantar perceraian.

"Pak AP ini enggak kerja. Dia sehari-hari cuma mancing saja. Jadi kebutuhan sehari-hari AP dapat dari orang tua," beber dia.

Tidak hanya itu saja, AP dikenal memiliki sifat temperamental dan kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap W.

Bahkan, W beberapa kali melarikan diri ke rumah tetangga, untuk menghindari itu.

"AP itu juga suka minum-minuman keras. Jadi, kadang warga sini sering terganggu, walau sebenarnya AP dari dulu memang sudah tinggal di sini. AP itu juga jarang ikut kumpul dan sosialisasi sama warga kami," urainya.

Sandiman mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Ia turut mengimbau kepada masyarakat setempat agar tetap hidup rukun dan memperhatikan keadaan masing-masing masyarakat setempat.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved