DPP Kulon Progo Laporkan Sebanyak 43 Sapi Terpapar PMK Hingga Akhir Januari 2025
Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo terus melakukan pemantauan terhadap kasus PMK yang terjadi di wilayahnya
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Jumlah sapi yang dilaporkan terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Kulon Progo terus bertambah.
Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo pun terus melakukan pemantauan terhadap kasus PMK ini.
Kepala DPP Kulon Progo, Drajat Purbadi, mengatakan hingga akhir Januari 2025 dilaporkan lebih dari 40 sapi yang terpapar PMK.
"Secara keseluruhan ada 43 sapi yang dilaporkan mengalami gejala PMK sampai akhir Januari kemarin," kata Drajat pada Senin (03/02/2025).
Kasusnya menyebar di 10 kapanewon (kecamatan) yang ada di Kulon Progo.
Sejauh ini hanya 2 kapanewon yang ternaknya dilaporkan masih aman dari PMK, yaitu Kokap dan Wates.
Meski begitu, Drajat mengatakan jumlah sapi yang sembuh dari PMK juga terus bertambah, yaitu mencapai 19 ekor.
Ia juga memastikan belum ada kematian sapi akibat PMK yang dilaporkan.
"Jadi saat ini tersisa 24 ekor sapi yang masih mengalami gejala PMK," ujarnya.
Drajat turut memastikan penanganan terhadap sapi yang masih sakit terus dilakukan.
Selain penanganan, langkah pencegahan juga masih berjalan, salah satunya lewat program vaksinasi.
Baca juga: Sepeda Milik Remaja Asal Wates Kulon Progo Hilang Dicuri Saat Ditinggal Salat di Masjid
Selama Januari lalu ditargetkan sebanyak 2.300 sapi yang menerima dosis vaksin pencegahan PMK.
Vaksinasi dilakukan oleh petugas dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di seluruh kapanewon.
"Saat ini Kulon Progo mendapat jatah sebanyak 31.100 dosis vaksin, namun ini baru tahap pertama," jelas Drajat.
Menurutnya, akan ada evaluasi dari pusat terkait capaian serapan dosis vaksin tersebut setiap bulannya.
Hasil evaluasi menjadi pertimbangan dalam menentukan jumlah dosis vaksin yang diberikan untuk tahap berikutnya.
Drajat juga telah memutuskan menutup sementara aktivitas Pasar Hewan Pengasih sejak 25 Januari hingga 7 Februari 2025.
Selama penutupan, area pasar didesinfeksi demi mencegah kemunculan virus PMK.
DPP Kulon Progo juga aktif memantau lalu lintas ternak khususnya di pedagang dan tempat penampungan.
Para pedagang saat ini juga diimbau untuk menunda membeli ternak dari luar daerah selama PMK masih merebak.
"Sebab yang terpapar justru lebih banyak dari ternak asal luar daerah," kata Drajat.(*)
DPP Kulon Progo Terjunkan Tim Selidiki Serangan Hewan Liar pada Ternak di Nanggulan |
![]() |
---|
Sejumlah Hewan Ternak Warga Nanggulan Mati Diduga Akibat Serangan Hewan Liar |
![]() |
---|
Tingkatkan Pembibitan Sapi, Gunungkidul Gandeng Kerja Sama UGM dan Universitas Yamaguchi Japan |
![]() |
---|
Bagaimana Potensi RI Bisa Bebas Penyakit Mulut dan Kuku? Perlu Penguatan Vaksinasi dan Menyeluruh |
![]() |
---|
Penuhi Permintaan Pasar, DKPP Bantul Akan Gencarkan Inseminasi Buatan Terhadap Hewan Ternak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.