Wamenkomdigi: SDM Talenta Digital Wajib Kuasai Keterampilan AI
Dr. Nezar Patria, M.Sc., M.B.A mengatakan teknologi kecerdasan buatan (AI) memberikan sejumlah peluang kerja sekaligus tantangan
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia, Dr. Nezar Patria, M.Sc., M.B.A mengatakan teknologi kecerdasan buatan (AI) memberikan sejumlah peluang kerja sekaligus tantangan yang perlu diantisipasi bersama.
Pasalnya, ekonomi digital yang memanfaatkan bantuan internet dan kecerdasan buatan yang saat ini tengah tumbuh diperkirakan akan memberikan dampak ekonomi hingga USD 366 Miliar di tahun 2030.
“Pertumbuhan yang muncul di sektor industri yang mengadopsi AI ini terutama di bidang game,pendidikan dan industri pemasaran,” kata Nezar dalam Seminar Nasional bertajuk AI untuk Indonesia, Rabu (8/1/2025), di ruang Multimedia 1, Gedung Pusat UGM.
Di dunia kerja, kata Nezar, cukup signifikan dampak yang diberikan.
Setidaknya, ada 92 persen knowledge worker yang menggunakan AI di Indonesia yang sudah menggunakan Generative AI di tempat kerjanya. Oleh karena itu, diperlukan SDM yang memiliki keterampilan AI.
“Kita juga mencatat ada 69 pemimpin perusahaan yang menyatakan tidak akan mempekerjakan seseorang yang tidak memiliki keterampilan AI. Ini menjadi tantangan yang cukup serius, untuk mempersiapkan SDM digital talent di Indonesia yang cukup cakap,” katanya.
Baca juga: UGM Terima Hibah Satu Unit Mobil dari Polda DIY untuk PK4L
Direktur Senior Arsitektur Solusi dan Teknik Nvidia, Prof. Simon See mengatakan terdapat teknologi untuk mengangkat barang yang dioperasikan oleh manusia di berbagai perusahaan besar seperti di Inggris, namun dengan adanya AI sekarang ini teknologi tersebut sudah tergantikan oleh robot.
“Saya kira tidak hanya di UK, tetapi juga di negara-negara lainnya,” katanya.
Kepala Biro Transformasi Digital (DTI) UGM, Dr. Mardhani Riasetiawan, M.T., mengatakan perkembangan teknologi AI memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi untuk menyiapkan SDM yang memiliki keterampilan dalam penguasaan AI dan IoT. “Kita mendorong literasi agar AI ini bisa diterima lebih positif,” ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof Wening Udasmoro dalam keterangannya kepada wartawan, mengatakan UGM mendorong para pemangku kebijakan dan praktisi AI di tanah air untuk mendiskusikan langkah strategis pengembangan AI di Indonesia dan bertukar gagasan melalui seminar yang diselenggarakan kali ini.
Sebagai perguruan tinggi nasional, katanya, Universitas Gadjah Mada juga ikut berkontribusi dalam pengembangan talenta AI, kolaborasi multi-stakeholder, serta implementasi AI dalam kebijakan berbasis data.
“AI sendiri telah membawa adanya revolusi pada kehidupan, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga kebijakan publik. AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi, inovasi, dan kualitas pengambilan keputusan di berbagai sektor,” katanya. (*)
Fakultas Teknik UGM Terima Kunjungan Bupati Trenggalek soal Field Trip Geologi UGM di Tambang Emas |
![]() |
---|
Guru Besar UGM Desak Pemerintah Terapkan Cukai Minuman Berpemanis |
![]() |
---|
UGM Ukur Kinerja Digital 508 Daerah, Inilah Daftar yang Jadi Terbaik |
![]() |
---|
Dosen FEB UGM Ungkap Alasan CHT Perlu Dinaikkan |
![]() |
---|
Solidaritas 'Ayo Jaga Jogja Bebarengan' Tegaskan Pentingnya Relasi Antarwarga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.