Disdik Catat Ada Sekitar 270 Ribu Lebih Calon Penerima Manfaat Program MBG di Klaten

Disdik Klaten menyambut gembira program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Dewi Rukmini
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Titin Windiyarsih. 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Klaten menyambut gembira program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto.

Disdik Klaten pun mengaku siap melaksanakan apapun regulasi pelaksanaan MBG dengan sebaik-baiknya. 

Kendati demikian, Kepala Disdik Kabupaten Klaten, Titin Windiyarsih, mengaku hingga kini belum menerima petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan MBG di Kabupaten Klaten.

Disdik Klaten sendiri saat ini sudah menyiapkan data jumlah siswa calon penerima manfaat program MBG di Kota Bersinar. 

"Petunjuknya belum ada, tapi yang jelas itu nanti penanggung jawabnya Badan Gizi Nasional (BGN) dan kalau di Kabupaten yang mengkoordinasikan adalah Kodim. Sedangkan kami hanya penyedia data (calon siswa penerima manfaat)," jelas Titin kepada Tribunjogja.com, Rabu (8/1/2025). 

Berdasarkan data yang dihimpun, Titin mengatakan ada sebanyak 206 ribu siswa mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga SMK.

Namun, apabila digabung dengan data dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Klaten yang meliputi sekolah swasta, semisal MI, MTS, MA, hingga pondok pesantren dikatakan mencapai 270 ribu penerima manfaat.

Baca juga: Bupati Sri Mulyani Sebut Klaten Siap Laksanakan Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis

Jumlah tersebut juga termasuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. 

Titin menuturkan apabila program MBG sudah disalurkan, maka pihaknya akan mempersiapkan fasilitas pendukung bagi peserta didik.

Terutama berkaitan dengan fasilitas cuci tangan, agar siswa tetap bisa menjaga kebersihan serta pola hidup sehat saat mendapatkan makan bergizi gratis.

"Untuk fasilitas cuci tangan itu kan setiap sekolah sudah punya sejak Pandemi Covid kemarin. Tinggal menambahi fasilitas pendukung lainnya sesuai kemampuan masing-masing sekolah," tandasnya. (drm)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved