Program Makan Gizi Gratis di Klaten Ada yang Dilaksanakan oleh Mitra Badan Gizi Nasional

dapur umum atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
KOMPAS.com/Egadia Birru)
Ilustrasi Petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi 

SPPG Karangdowo yang Dikelola Yayasan Bakti Toejoeh Karya Sanjaya 


Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini


TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN -  Program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mulai bergulir serentak di sejumlah daerah di Indonesia sejak Senin (6/1/2025).

Kendati demikian, program MBG tersebut belum dilaksanakan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 


Selain dikoordinasikan Kodim 0723/Klaten, program MBG di Kabupaten Klaten juga dilaksanakan oleh mitra Badan Gizi Nasional (BGN), yakni dari Yayasan Bakti Toejoeh Karya Sanjaya.

Yayasan tersebut mendirikan sebanyak dua unit dapur umum atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 


Ketua Yayasan Bakti Toejoeh Karya Sanjaya, Ahmad Ali, mengatakan SPPG yang dibangun di Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, adalah mitra mandiri yang langsung berkoordinasi dengan BGN.

Dikatakan, SPPG Karangdowo tersebut akan mulai beroperasi pada 13 Januari 2025. 


"Awalnya SPPG kami termasuk kelompok yang beroperasi sesuai dimulainya program serentak pada Senin (6/1/2025) kemarin. Tapi karena ada sedikit peralatan dapur yang harus dirubah sesuai standar dan spesifikasi pusat, jadi nanti mulai beroperasi pada 13 Januari 2025," ucap Ahmad. 


Ahmad menyebut, perubahan itu dilakukan berdasarkan hasil koordinasi dengan kepala dapur yang ditempatkan BGN di SPPG Karangdowo.

Dikatakan, selain kepala dapur, ahli gizi, dan ahli akunting juga dipilih langsung oleh BGN.
 
"Tapi secara keseluruhan semua sudah siap. Kami memang mitra mandiri yang direct langsung ke BGN. Jadi tidak pakai pihak ketiga, tapi udah langsung ke daerah," ujarnya. 


Dia menjelaskan sebelumnya yayasan telah melakukan pemetaan dan pendataan sekolah mana saja yang akan mendapatkan program makan bergizi gratis dari SPPG Karangdowo.

Hasil data pemetaan itu pun dikatakan sudah diverifikasi BGN. 


"Standarnya satu dapur umum akan menyiapkan 3.000 porsi. Nantinya akan menyasar sekolah dan pesantren dengan radius maksimal 3 kilometer yang memiliki waktu tempuh 15 menit," katanya. 


Ahmad menuturkan, Yayasan Bakti Toejoeh Karya Sanjaya tersebut mengelola sebanyak 10 unit dapur umum atau SPPG.

Lokasinya tidak hanya di Kabupaten Klaten, tetapi juga ada di Kabupaten Wonogiri dan Kota Solo. (drm)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved