Berita Klaten
Temuan Batuan Candi dan Arca Dipindah dari Jagalan ke Museum Daerah Klaten
Benda diduga obyek cagar budaya itu dipindahkan dari sebuah lahan milik warga Desa Jagalan, Kecamatan Karangnongko,
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Disbud Porapar Klaten Pindahkan Temuan Sejumlah Batuan Candi dan Arca dari Jagalan ke Museum Daerah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbud Porapar) Kabupaten Klaten memindahkan delapan batuan candi dan satu arca ke Museum Daerah Klaten.
Benda diduga obyek cagar budaya itu dipindahkan dari sebuah lahan milik warga Desa Jagalan, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Kamis (9/10/2025) lalu.
Analis Cagar Budaya dan Koleksi Museum Disbudporapar Kabupaten Klaten, Ari Wiyan Tanjung, mengungkapkan temuan batuan candi dan arca tersebut diketahui Disbud Porapar dari unggahan akun media sosial warga pada Minggu (5/10/2025).
Kemudian pihaknya datang ke lokasi untuk melakukan observasi serta berdiskusi dengan pemilik lahan pada Senin (6/10/2025).
"Jumlah komponen batuan candi yang ditemukan ada banyak sekitar 50-an. Batuannya ada relief yang berbentuk bunga-bunga dan motif hias, tapi sebagian banyak yang sudah aus (tersamarkan). Jadi kami bawa beberapa ke museum yang ada nilai lebih dari komponen batu lainnya," ujarnya.
Sedangkan, komponen batuan candi lainnya dikatakan akan dirawat oleh pemilik lahan. Untuk menjadi wahana edukasi dan daya tarik wisata di lokasi.
Selain batuan candi, pihaknya juga membawa sebuah arca yang dalam kondisi tidak utuh. Lantaran bagian atas (kepala) arca tersebut sudah patah.
Meski begitu, pihaknya memprioritaskan membawa arca itu ke Museum Daerah Klaten untuk diamankan.
Selanjutnya bakal dilakukan identifikasi dan dikaji lebih lanjut.
Tanjung menjelaskan, puluhan batuan candi itu ditemukan di sebuah lahan yang bersebelahan dengan kawasan sedang dikembangkan untuk warung.
"Itu rencananya lagi dibangun kayak semacam warung terus ada kolam wahana wisata air. Tapi di tengah lahannya itu kepotong sungai, jadi pas proses pengerukan ditemukan komponen batuan candi. Untuk batuan itu ditemukan di lahan sebelahnya, jadi akses menuju lokasi tersebut," paparnya.
Berdasarkan penuturan pemilik lahan, batuan berbentuk balok itu dulu digunakan untuk talut oleh warga sebelumnya. Bahkan ada beberapa batuan yang sudah disemen permanen. Karena ada penataan lahan, maka batuan-batuan tersebut dikumpulkan.
"Menurut penuturan warga yang sepuh-sepuh (tua-tua), batuannya memang dikumpulkan di sana, terus ditata sebagai talut. Untuk lokasi awalnya, warga juga tidak tahu dari mana," ungkapnya.
Dia menyampaikan, batuan candi dan arca yang dibawa ke Museum Daerah Klaten itu akan dilakukan perawatan serta menjadi tambahan koleksi museum. (drm)
--
Rumah-rumah Rusak Akibat Pohon Tumbang di Gantiwarno Klaten |
![]() |
---|
Dampak Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Klaten |
![]() |
---|
Kabar Terbaru Pelajar Sekolah di Klaten Keracunan MBG, Posko Buka hingga Sabtu |
![]() |
---|
Siswa Korban Keracunan Menu MBG di Klaten Tembus Angka Lima Puluh |
![]() |
---|
Keracunan MBG Klaten: Dinkes Klaten Bawa Sampel Menu ke Balai Labkesmas Yogyakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.