PSIM Yogyakarta

Manajer PSIM Yogyakarta Buka Suara Setelah Manajemen Laskar Mataram Istirahatkan Seto Nurdiyantoro

Razzi belum mau membicarakan sampai kapan pengistirahatan Seto Nurdiyantoro sebagai pelatih kepala PSIM Yogyakarta

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
Manajer PSIM Yogyakarta, Dyaradzi Aufa Taruna saat ditemui di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Selasa (7/1/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Manajer PSIM Yogyakarta, Dyaradzi Aufa Taruna, mengungkap kebijakan yang dilakukan manajemen Laskar Mataram setelah mengistirahatkan Seto Nurdiyantoro sebagai bentuk evaluasi secara mendalam.

Meski tak membeberkan apa saja evaluasi yang dilakukan, namun pria yang karin disapa Razzi itu menyakini kebijakan itu yang paling tepat untuk saat ini.

"Jadi pastinya sejalan apa yang disampaikan dengan cici (Yuliana Tasno, Dirut PSIM), Kemarin cici kasih statement bahwa kita melakukan evaluasi secara mendalam dan menyeluruh. Kita tidak bisa membeberkan apa yang kita evaluasi tapi intinya itu langkah itu tepat," ujarnya saat Tribun Jogja temui di Stadion Mandala Krida, Selasa (7/1/2025) sore.

Razzi belum mau membicarakan sampai kapan pengistirahatan Seto Nurdiyantoro sebagai pelatih kepala tim berlogo Tugu Pal Putih itu.

Saat ini, lanjut dia fokus dari manajemen tim pelatih dan pemain untuk merebut kemenangan melawan Persiku Kudus di Stadion Mandala Krida pada Sabtu (11/1/2025).

"Sampai kapan? Nanti lah, kita fokus untuk besok dulu. Kita yakin coach Erwan memimpin dan yakin menang," tambahnya.

Menurutnya, langkah manajemen untuk mengistirahatkan pelatih kepala Seto Nurdiyantoro dan menunjuk asisten pelatih Erwan Hendarwanto sebagai pelatih caretaker sudah tepat.

"Dari manajemen kita melakukan evaluasi dan itu langkah yang tepat. Pastinya hasil evaluasi putaran satu dan kedua. Karena ini urusan teknis," ucapnya.

Baca juga: Brajamusti Minta Pendukung Laskar Mataram tetap Dukung Perjuangan PSIM Yogyakarta kontra Persiku

Disinggung mengapa keputusan tersebut dibuat empat hari menjelang laga hidup mati PSIM, Razzi mengakui jika dirinya selaku manajer tim juga kaget.

"Jarak pertandingan dekat. Kita ada pertimbangan. Aku juga kaget. Tapi poinnya kita juga memikirkan risiko. Dari kita yakin dengan perubahan ini bisa memenangkan pertandingan. Kalaupun enggak kita nggak mungkin melakukan ini kan," tambahnya.

Masih kata Razzi, meski keputusan diambil cukup mepet dengan laga kontra Persiku, tapi dia yakin waktu yang tersedia cukup untuk menyiapkan strategi dan takiltik bagi para pemain melawan Persiku.

"Kita pasti sudah melakukan evaluasi menyeluruh dan hasil ini yang kita harap bisa memenangkan pertandingan. Jadi keputusan ini dibuat sebelum. Intinya ada cukup waktu buat besok. Walaupun mepet tapi kita yakin bisa. Coach Erwan juga sudah ikut dari awal dan TC," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved