Cerita Warga Magelang jadi Mitra Program Makan Bergizi Gratis, Pasok Ribuan Botol Susu untuk Pelajar
Pemerintah menggandeng pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, KOTA MAGELANG – Pemerintah menggandeng pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang resmi dimulai pada Senin (6/1/2025).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak di jenjang pendidikan TK, SD, SMP, SMA, dan SMK.
Rangga Sasmita (30), pemilik Warung Makan Balap atau Barat Lapas di Kota Magelang, adalah salah satu mitra UMKM yang turut berkontribusi dalam program tersebut.
Ia memasok ribuan botol susu sapi yang menjadi salah satu menu dalam program MBG.
"Proses jadi mitra butuh waktu sekitar seminggu. Beberapa kali kirim sampel untuk quality control (QC) hingga akhirnya disepakati komposisi dan harga," ujarnya di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Magelang, Senin (6/1/2025).
Rangga menjelaskan bahwa jumlah produksi disesuaikan dengan kebutuhan harian.
Hari ini dirinya memasok 1.450 botol susu untuk anak TK dan SD, sementara untuk SMP, SMA, dan SMK sebanyak 1.324 botol.
"Susu ini tidak diberikan setiap hari, tapi dua hingga tiga kali seminggu sambil melihat hasil evaluasi programnya," ujarnya.
Setiap botol susu berukuran 100 mililiter dengan harga Rp1.600 per botol. Produksi susu didukung oleh koperasi lokal di Magelang.
Baca juga: SPPG Kota Magelang Resmi Beroperasi, Bagikan 2.629 Paket Makan Bergizi Gratis
Rangga juga menyebutkan bahwa usaha yang dirintisnya sejak 2022 ini memiliki dua cabang.
"Dengan ikut ini harapannya UMKM bisa naik kelas," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Program Makan Bergizi Gratis (MGB) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto resmi diluncurkan di sejumlah daerah, salah satunya Kota Magelang, Jawa Tengah pada Senin (6/1/2025).
Di wilayah ini terdapat satu unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan kapasitas produksi mencapai 3.000 porsi MBG tiap harinya.
Pada tahap awal, sebanyak 2.629 porsi MBG disalurkan untuk 16 sekolah dari jenjang TK hingga SMA/SMK di wilayah Kota dan Kabupaten Magelang.
Yaitu KB Masyithoh, KB Tunas Mekar, TK Pertiwi Jurangombo, TK Pertiwi Banyurojo, dan RA Masyithoh.
Pada jenjang SD, sekolah yang menjadi sasaran adalah SD Bulurejo, SD Jurangombo 1, 2, 4, 5, SD Banyurojo 1 dan 2, SD Pirikan, serta SD Kartika.
Sementara itu, untuk jenjang MTs dan SMA/SMK, program ini mencakup MTs 2 Kota Magelang dan SMKS Maarif.
“Hari ini, kami membagikan 2.629 paket makan siang gratis ke 16 sekolah. Kodim turut mendukung dalam pengawasan dan distribusi. Semoga anak-anak bisa menikmati dan mendapat manfaat dari dapur sehat ini,” kata Dandim 0705/Magelang, Letkol Inf Jarot Susanto di SD Negeri Jurangombo 4 dan 5, Senin (6/1/2025).
Operasional distribusi melibatkan beberapa unit kendaraan, yakni dua unit dari SPPG, satu unit dari Kodim, serta dua unit dari Akademi Militer (Akmil).
“Kami memastikan semua paket makan siang tersampaikan dengan baik,” tambah Letkol Jarot.
Adapun menu makan siang yang disiapkan meliputi nasi, tumis sawi dan tauge, semur ayam, buah semangka, serta susu.
Program ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi siswa sekolah, sehingga mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal.
Wakil Wali Kota Magelang, Mansyur, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat atas terlaksananya program ini.
“Kami sangat bersyukur dan berharap program ini terus berlanjut. Dengan asupan gizi yang memadai, anak-anak dari jenjang TK hingga SMA di Kota Magelang bisa tumbuh menjadi generasi yang sehat, hebat, dan unggul,” ungkapnya.
Lebih lanjut, sebanyak 158 siswa SD Jurangombo 5 dan 165 siswa SD Jurangombo 4 menjadi penerima manfaat program MBG.
Kepala Sekolah SDN Jurangombo 4, Cicilia Martina Susanti menyebut program ini mendapat respon positif dari para orang tua.
Terlebih MBG dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak di waktu belajar.
Mengenai menu yang disediakan, Cicilia menjelaskan bahwa komposisinya sudah mencakup karbohidrat, protein, sayur, dan buah, sehingga cukup untuk kebutuhan anak-anak SD, terutama karena makanan ini diberikan di waktu pagi menjelang siang sebagai sarapan tambahan.
"Kalau mengenai menu tadi secara gizi saya kira cukup karena ada karbohidrat, kemudian proteinnya sayur, kemudian buah. Kalau porsinya, untuk anak SD cukuplah apalagi ini diberikan di jam-jam yang belum terlalu siang jadi anak-anak memang masih dalam kategori sarapan," ungkapnya. (tro)
Pengawas Dinkes Sleman Sebut Aspek Penyebab Keracunan MBG di Berbah: Makanan Tidak Segera Dimakan |
![]() |
---|
Dinkes DIY Perketat Pengawasan MBG seusai 137 Pelajar di Berbah Sleman Jadi Korban Keracunan |
![]() |
---|
Marak Keracunan MBG, Dinkes Gunungkidul Bereaksi, Orang Tua Khawatir: Anak Kami Jadi Taruhannya |
![]() |
---|
Keracunan MBG Pelajar di DIY, Ombudsman: Program Nyaris Tanpa Pengawasan, Pelanggaran Nir Sanksi |
![]() |
---|
Begini Kegiatan Belajar di SMPN 3 Berbah Sleman Pascainsiden Ratusan Siswa Keracunan Diduga MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.