PMK Kembali Mewabah, DKPP Klaten Perketat Pengawasan dan Lalu Lintas Ternak di Pasar Hewan
Kegiatan pemantauan itu bertujuan untuk memastikan bahwa hewan ternak sapi yang diperjualbelikan di pasar tersebut dalam kondisi sehat.
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Penyakit mulut dan kaki (PMK) kembali mengancam hewan ternak berkuku belah di wilayah DIY dan Jawa Tengah.
Puluhan hingga ratusan hewan ternak di wilayah tersebut pun dikabarkan kembali tertular PMK.
Menyikapi kabar merebaknya kembali wabah PMK tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten mulai memperketat pengawasan lalu lintas ternak.
Terutama di pasar-pasar hewan yang berada di wilayah perbatasan, semisal Pasar Hewan Prambanan yang berbatasan dengan Kabupaten Sleman dan Pasar Hewan Jatinom yang berbatasan atau dekat dengan wilayah Kabupaten Boyolali.
Selain itu, DKPP Kabupaten Klaten juga telah melakukan pemantauan hewan di Pasar Prambanan dan Pasar Sapi Jatinom pada Sabtu (4/1/2025).
Kegiatan pemantauan itu bertujuan untuk memastikan bahwa hewan ternak sapi yang diperjualbelikan di pasar tersebut dalam kondisi sehat.
"Alhamdulillah dari hasil pemantauan, semua ternak dalam kondisi sehat. Pemantauan melibatkan dokter hewan dan paramedik dari Puskeswan Jatinom dan Jogonalan. Tujuannya untuk mengantisipasi PMK yang muncul kembali," jelas Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kabupaten Klaten, Triyanto, Minggu (5/1/2025).
Baca juga: Pemkab Klaten Gelontorkan Anggaran Rp4,1 Miliar untuk Perluas Kapasitas TPA Troketon
Triyanto mengungkapkan, di Kabupaten Klaten sendiri terdapat sekitar 60 sapi yang suspek PMK.
Kendati demikian, kasus suspek PMK itu sudah tertangani dengan kemandirian peternak.
"Kami sudah saarankan para peternak agar kembali menyemprotkan biosecurity di kandang-kandang ternak. Serta sementara tidak memasukkan ternak baru ke kandang," katanya.
Petugas Pasar Hewan Prambanan, Margito, menuturkan dengan merebaknya kembali PMK, pihaknya telah menyampaikan kepada para pedagang agar lebih berhati-hati dan waspada terhadap penyebaran PMK.
Bahkan, pihaknya menekankan bahwa hewan ternak sapi yang dibawa ke pasar harus dalam kondisi sehat.
"Untuk mengurangi adanya penyebaran PMK lewat pasar sapi, kami melalukan pengawasan yang menyasar para pedagang. Kalau di masyarakat, kami menyasarnya kelompok-kelompok ternak agar waspada PMK," ujarnya.
"Di Prambanan kemarin ada temuan empat tempat dengan empat sapi suspek PMK. Tetapi langsung diobati dan diberi tahu kalau belum sehat harus melapor, ternyata sudah seminggu berlalu tidak ada laporan, berarti sudah sembuh," terangnya.
Lebih lanjut, Margito menyebut hingga saat ini belum ada evaluasi atau arahan soal penutupan Pasar Hewan Prambanan terkait mewabahnya kembali PMK. Namun demikian, kondisi pasar masih sepi pembeli. (*)
Warga Gunungkidul Dibuat Resah Serangan Hewan Liar yang Hisap Darah Ternak |
![]() |
---|
Kandang Sapi di Pengasih Kulon Progo Terbakar Akibat Api Bakaran Sampah Warga |
![]() |
---|
Hewan Ternak Mati karena Penyakit Menular, 14 Peternak di Gunungkidul Mendapat Kompensasi |
![]() |
---|
Pemuda Asal Temon Kulon Progo Diamankan Polisi Karena Kedapatan Simpan Puluhan Pil Sapi |
![]() |
---|
Produksi Susu Sapi di Sleman Belum Pulih Pasca-wabah PMK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.