Viral Medsos

VIRAL Pengungsi Rohingya di Pekanbaru Hidup Nyaman, Terima Santunan Setara Setengah UMP Aceh

Dalam video yang ia unggah, selebrgam Oklin Fia pada 24 Desember 2024, menampilkan berbagai fasilitas yang dinikmati pengungsi, termasuk santunan

ANTARA FOTO/RAHMAD
Warga melakukan evakuasi paksa pengungsi etnik Rohingya dari kapal di pesisir pantai Lancok, Kecamatan Syantalira Bayu, Aceh Utara, Aceh, Kamis (25/06). 

TRIBUNJOGJA.COM – Kehidupan pengungsi Rohingya di Indonesia, khususnya di Pekanbaru, Riau, belakangan ini menjadi sorotan. 

Mereka dikabarkan hidup cukup nyaman dibandingkan dengan kondisi di negara asal mereka. 

Dalam video yang ia unggah, selebrgam Oklin Fia pada 24 Desember 2024, menampilkan berbagai fasilitas yang dinikmati pengungsi, termasuk santunan bulanan, listrik, hingga kendaraan bermotor yang mereka beli secara tunai atau mencicil dari warga lokal.

Menurut pengakuan para pengungsi, mereka menerima bantuan rutin dari badan migrasi PBB, International Organization for Migration (IOM). 

Besaran bantuan bervariasi, dengan pasangan suami istri mendapatkan Rp 1,7 juta per bulan, remaja Rp 1 juta, dan anak-anak Rp 300 ribu. 

Jumlah ini mendekati setengah dari Upah Minimum Provinsi (UMP) Aceh 2024, yakni Rp 3,4 juta.

Fasilitas Membuat Betah Tetapi Air Tak Layak

Oklin mengungkapkan bahwa pemukiman yang dihuni sekitar 500 pengungsi tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas, meskipun sederhana. 

Beberapa pengungsi bahkan memiliki sepeda motor yang dibeli dari warga lokal, baik secara tunai maupun mencicil.

“Kalau listrik di sini dialirkan dari mana, Pak?” tanya Oklin kepada salah seorang pengungsi.

“Ini kita pakai genset, buka pukul 11 siang sampai 2 siang, malam buka pukul 7 sampai 10,” jawab pengungsi.

Sayangnya, dalam video tersebut, Oklin juga melihat air yang menjadi sumber kehidupan mereka.

"Ini air buat mandi, tangan cuci, basuh muka cuci," kata pengungsi Rohingya.

Nampaknya, sumber air bersih masih menjadi kendala utama. Para pengungsi menggunakan air keruh untuk mencuci dan mandi. 

“Ya gimana mereka enggak bakal sakit kulit sih, ini airnya lihat kayak gini,” ucap Oklin prihatin.

Hidup Tanpa Pekerjaan

Meski sudah tinggal cukup lama di Pekanbaru, sebagian besar pengungsi Rohingya mengaku tidak bekerja.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved