Berita Internasional

Kondisi Kamp Jabalia di Jalur Gaza, Kini Jadi Kota Mati, Hanya Dihuni Anjing Liar

Kondisi Kamp Jabalia pascaserangan Israel, kini jadi kota mati, semua bangunan rusak, hanya dihuni anjing liar.

Tangkapan Layar Video Berita The Guardian
Kondisi Kamp Jabalia di Jalur Gaza, Kini Jadi Kota Mati, Hanya Dihuni Anjing Liar 

TRIBUNJOGJA.COM, PALESTINA - Kamp Jabalia adalah tempat pengungsian terbesar dari total delapan kamp pengungsi di Jalur Gaza, Palestina.

Mengutip laman resmi UNRWA (The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees) unrwa.org, lokasi Kamp Jabalia berada di sebelah utara Kota Gaza.

Setelah Perang 1948, para pengungsi menetap di kamp tersebut. Sebagian besar dari mereka melarikan diri dari desa-desa di Palestina Selatan. 

Kamp Jabalia memiliki area seluas 1,4 kilometer persegi. Menurut data UNRWA per 2023, ada setidaknya 119.540 pengungsi Palestina yang tinggal di sana.

Kondisi Kamp Jabalia tahun 2022
Kondisi Kamp Jabalia tahun 2022 (Tangkapan Layar Video Berita The Guardian)

Namun, Kamp Jabalia tidak lepas dari serangan Israel.

Diwartakan Al Jazeera, Jumat (3/1/2025), kondisi Kamp Jabalia kini seperti kota mati.

Menurut laporan di surat kabar harian Israel, Maariv, saat ini sudah tidak ada bangunan yang masih utuh di Kamp Jabalia.

Kamp pengungsi yang semula dihuni ratusan ribu orang, kini hanya dihuni oleh anjing-anjing liar.

Bangunan-bangunan yang masih berdiri sudah rusak, berlubang-lubang, entah itu karena peluru atau bahan peledak lainnya.

Kondisi Kamp Jabalia di Jalur Gaza, Kini Jadi Kota Mati, Hanya Dihuni Anjing Liar
Kondisi Kamp Jabalia di Jalur Gaza, Kini Jadi Kota Mati, Hanya Dihuni Anjing Liar (Tangkapan Layar Video Berita The Guardian)

Hujan deras yang melanda Gaza dalam beberapa hari terakhir membuat debu bangunan di Kamp Jabalia berubah menjadi lumpur dengan konsistensi seperti pasir hisap.

Tentara Israel yang berbicara kepada wartawan untuk Maariv mengklaim tingkat kerusakan telah memaksa para pejuang Palestina untuk mundur. 

Namun, lembaga pemikir pertahanan yang berbasis di Amerika Serikat yang memantau perang tersebut mengatakan, kelompok bersenjata Palestina melancarkan serangan "multi-gelombang" terhadap pasukan Israel di Jabalia pada hari Senin yang secara signifikan lebih besar daripada yang pernah terlihat dalam beberapa bulan terakhir di Gaza.

Lebih dari 70 orang tewas dalam 24 jam

Dikutip Tribunjogja.com dari Al Jazeera, Jumat, serangan udara Israel telah menghantam Gaza.

Lebih dari 70 orang dilaporkan tewas dalam kurun waktu 24 jam.

Menurut organisasi berita Palestina, hari ini, setidaknya 17 orang dilaporkan tewas dalam serangan Israel yang dilangsungkan sejak fajar di Jalur Gaza.

Sementara itu, Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan Israel melakukan "kejahatan mengerikan" selama 24 jam sebelumnya dengan 34 serangan udara yang menewaskan 71 warga sipil di seluruh wilayah Palestina tersebut.

Kelompok hak asasi manusia Palestina Al-Haq mengatakan, perintah evakuasi paksa Israel di Gaza dirancang untuk memfasilitasi serangan terhadap penduduk wilayah tersebut, termasuk di tempat yang disebut "zona aman" kemanusiaan.

PBB telah mengecam penargetan rumah sakit di Gaza, dengan mengatakan bahwa fasilitas medis harus "dijauhkan" dari serangan dan penyerbuan militer. 

Sejak 7 Oktober 2023, perang Israel-Palestina di Gaza telah menewaskan sedikitnya 45.581 warga Palestina dan melukai 108.438 orang.

Lebih lanjut, 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas di hari yang sama. Hingga kini, lebih dari 200 orang Israel masih ditawan Hamas.

(Tribunjogja.com/Al Jazeera)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved