DPKP DIY Perluas Program Lumbung Mataraman ke Lima Kalurahan Baru Tahun Ini

DPKP DIY pada tahun 2025 berencana untuk memperluas program Lumbung Mataraman ke lima kalurahan baru

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
Dok Humas Pemkab Gunungkidul
Peninjauan Lumbung Mataraman di Kalurahan Balong, Girisubo, Gunungkidul, Rabu (23/08/2023) lalu. Pengembangan tahap pertamanya sudah mencapai 80 persen. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DPKP DIY) pada tahun 2025 berencana untuk memperluas program Lumbung Mataraman ke lima kalurahan baru yang tersebar di berbagai kabupaten.

Program yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dan kemandirian masyarakat ini akan menjangkau kalurahan-kalurahan di Bantul, Gunungkidul, Kulon Progo, dan Sleman.

Kalurahan-kalurahan yang terpilih untuk menerima program ini antara lain Wukirsari, Imogiri, Bantul; Piyaman, Wonosari, Gunungkidul; Giripeni, Wates Kulon Progo; Widodomartani, Ngemplak, Sleman; dan Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.

Setiap kalurahan yang terpilih akan mendapat alokasi dana sebesar Rp600 juta untuk pengembangan program Lumbung Mataraman, yang diharapkan dapat digunakan untuk mendukung peningkatan produksi pangan lokal, pengolahan hasil pertanian, serta pemasaran produk pertanian.

Kepala DPKP DIY, Syam Arjayanti, menjelaskan bahwa Lumbung Mataraman merupakan upaya strategis Pemda DIY untuk mewujudkan kemandirian pangan masyarakat.

Program ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produksi pangan yang lebih mandiri.

"Lumbung Mataraman adalah konsep pertanian tradisional yang diangkat kembali untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan di era modern. Dengan memperluas program ini, kami berharap dapat menciptakan desa-desa yang mandiri pangan, yang mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya sendiri," kata Syam.

Baca juga: Festival Lumbung Mataraman 2024, Menuju Kemandirian Pangan di DIY

Lumbung Mataraman sendiri mengusung filosofi kearifan lokal, yang sejak dulu menjadi contoh kolektif dalam menjamin ketersediaan pangan.

Konsep ini mengutamakan pemanfaatan sumber daya lokal secara optimal, pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, dan pengembangan sistem pertanian yang ramah lingkungan.

"Filosofi Lumbung Mataraman tetap relevan menghadapi tantangan ketahanan pangan global. Dengan mengoptimalkan potensi lokal dan bijak mengelola sumber daya, kita dapat memenuhi hak pangan secara adil dan berkelanjutan," tambah Syam.

Pada tahun 2024, DPKP DIY telah berhasil mengembangkan 55 Lumbung Mataraman di seluruh wilayah DIY.

Dengan penambahan lima kalurahan baru pada 2025, jumlah Lumbung Mataraman di DIY diharapkan semakin meningkat, memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan di tingkat desa dan membantu mendorong perekonomian daerah.

Syam berharap perluasan program ini akan berdampak positif pada pendapatan petani serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ketahanan pangan yang berbasis pada sumber daya lokal.

"Kami juga berharap bahwa program ini dapat memperkuat ekonomi daerah dan mendukung kelestarian lingkungan," tutupnya. (han)
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved