Desa Energi Berdikari Mernek Jernek: Inovatif Pendukung Ketahanan Energi, Pangan dan Ekonomi Wisata

PT Pertamina berkomitmen dalam mendukung pemberdayaan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Maos, terus berkomitmen dalam mendukung pemberdayaan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di Desa Mernek 

TRIBUNJOGJA.COM, MAOS - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Maos, terus berkomitmen dalam mendukung pemberdayaan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Melalui program Desa Energi Berdikari (DEB) Mernek Jernek di Desa Mernek ini telah berhasil memanfaatkan energi terbarukan guna mendukung swasembada pangan dan meningkatan ekonomi desa lewat kegiatan wisata.

Sebagai bagian dari inisiatif ini, telah dipasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 6,6 kWp, yang merupakan bantuan dari PT Pertamina (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

PLTS ini digunakan untuk mendukung operasional rumah hidroponik, mesin pengering padi, dan operasional Kawasan Wisata.

Langkah ini menunjukkan komitmen Pertamina dalam mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian di Desa Mernek.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, lebih dari 2.154 petani desa telah terlibat aktif dalam kegiatan ini, sehingga dapat menyuplai 90 ton hasil pangan ke distributor pangan. 

“Masyarakat tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru tetapi juga kesempatan untuk meningkatkan pendapatan melalui keterlibatan dalam pengelolaan produksi kawista, yang memberikan penghasilan sekitar Rp 5,7 juta per bulan,” ucap Fadjar.

Lebih lanjut, dampak positif dari penggunaan PLTS juga terlihat pada penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 8,58 tonCO2eq/tahun.

Selain itu, terdapat penghematan biaya listrik mencapai Rp 14 juta per tahun. Produksi padi di desa ini juga meningkat dari 2,5 ton per hektar menjadi 4 ton per hektar.

DEB Mernek Jenek juga dikunjungi oleh tiga perguruan tinggi dan dua gabungan kelompok tani (Gapoktan) untuk melakukan riset pengembangan bibit tanaman unggul.

Hal ini menjadikan Desa Mernek Jenek sebagai pusat pengembangan bibit tanaman unggul dan memperkuat posisi desa sebagai pemimpin dalam inovasi pertanian.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga RJBT Pastikan Kelayakan Sarfas menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Bustanul, Kepala Desa Mernek Jenek menyampaikan dengan adanya program Desa Energi Berdikari Mernek Jenek, terdapat peningkatan pendapatan dari hasil panen sebesar Rp200 ribu sampai Rp300 ribu per petani per ton. 

“Saya mengapresiasi dukungan Pertamina dan berharap kolaborasi dapat terus berjalan dengan baik,”ungkap Bustanul.

Menyadari pentingnya kolaborasi dalam menjalankan program CSR, Pertamina juga turut mengundang Kementerian ESDM dan Kementerian Pariwisata untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pemahaman dan keterampilan teknis dalam memanfaatkan dan memelihara teknologi energi terbarukan yang telah diimplementasikan di desa serta membimbing untuk melakukan transisi menjadi desa wisata. 

“Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik desa sebagai destinasi wisata, dengan potensi wisata berbasis alam dan budaya sehingga dapat memperkuat perekonomian lokal, dan memberikan peluang baru bagi masyarakat serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” jelas Fadjar. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved