Warga Pusmalang Demo Tuntut Pak Dukuh Dicopot

Massa yang mengatasnamakan Warga Pusmalang Peduli Kebenaran, Kejujuran dan Keadilan menggelar demonstrasi di depan Balai Kalurahan Wukirsari

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Tribunjogja/Ahmad Syarifudin
Massa yang mengatasnamakan Warga Pusmalang Peduli Kebenaran Kejujuran dan Keadilan demontrasi di Depan Kantor Kalurahan Wukirsari, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Senin (23/12/2024) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Massa yang mengatasnamakan Warga Pusmalang Peduli Kebenaran, Kejujuran dan Keadilan menggelar demonstrasi di depan Balai Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Senin (23/12/2024).

Mereka menuntut Kepada Lurah untuk memberhentikan jabatan Dukuh Pusmalang, berinisial MR, karena diduga menggelapkan uang pembangunan tempat ibadah di kampung setempat. 

"Intinya, kami warga Pusmalang melihat sikap Dukuh Pusmalang tidak sesuai dengan kedudukannya. Maka warga Pusmalang datang, mohon kepada Pak Lurah untuk memecatnya," kata Perwakilan Warga Pusmalang, H. Mulyadi Ama, ditemui demo di kantor Kalurahan Wukirsari, Senin (23/12/2024). 

Ia menilai Dukuh Pusmalang sudah bersikap tidak sesuai dengan kedudukannya. Mulyadi mencontohkan, sebagai Dukuh, yang bersangkutan tidak mau bergotong royong dan berinteraksi dengan masyarakat.

Misalnya ketika ada kegiatan tradisi nyadran dan arisan Jumat Kliwon, Dukuh disebut tidak datang. Padahal kegiatan tersebut sangat penting bagi masyarakat, karena selain arisan, juga menjadi sarana mengumpulkan iuran pembangunan masjid. 

Warga juga menganggap Dukuh tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang tata pemerintahan, karena menganggap jabatan RT/RW hanya formalitas belaka.

Puncaknya, sikap yang membuat masyarakat semakin tidak nyaman, yang bersangkutan dinilai telah menggelapkan uang irigasi air, aspal dan uang donasi pembangunan masjid.

Dijelaskan Mulyadi, Padukuhan Pusmalang mempunyai suplai air yang cukup melimpah dan ketika musim kemarau sering diminta untuk menyuplai air ke Padukuhan wilayah Ngemplak dan sekitarnya. Setelah mengalirkan air, ada uang Rp 100 ribu dari wilayah yang telah dialiri. 

"Jika Dukuh yang lama, uang tersebut langsung diserahkan ke kas di RW setempat. Tapi dia tidak, justru dimanfaatkan sendiri," katanya. 

Baca juga: KRONOLOGI Kecelakaan Maut di Tol Pandaan: Bus Pelajar SMP IT Bogor Tabrak Truk, 4 Orang Meninggal

"Kemudian yang uang masjid, dia juga membuka donasi menggunakan rekening pribadi. Padahal ada nomor rekening masjid. Sekarang sudah kami laporkan dan dalam proses hukum di Kepolisian," imbuh dia. 

Warga semula berdemo di depan kantor Kalurahan Wukirsari. Mereka berorasi dan menyampaikan tuntutannya. Setelah cukup lama berorasi, massa kemudian merangsek masuk ke lingkungan kantor pemerintah Kalurahan.

Namun petugas Kepolisian dari Polsek Cangkringan, langsung sigap berjaga. Petugas meminta massa tetap tertib. 

Selain penggelapan, warga menilai, Dukuh Pusmalang juga melakukan kebohongan. Sebab, dalam pertemuan mediasi selalu berdalih tidak pernah membuka rekening pribadi untuk donasi pembangunan masjid.

Namun faktanya, ditemukan flyer pengumpulan donasi pembangunan masjid Pusmalang dengan mencantumkan nomor rekening pribadi milik Pak Dukuh. Warga lantas curiga, karena uang donasi yang masuk tidak dilaporkan untuk pembangunan masjid. 

Warga Pusmalang, Tri Endatna mengungkapkan, sebelum menjabat dukuh, awalnya MR merupakan pengurus takmir masjid Pusmalang periode 2018-2020.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved