Debut Imam Darto Sebagai Sutradara Film Modal Nekad
Imam Darto, yang sebelumnya dikenal sebagai penyiar radio dan presenter, kini merambah dunia perfilman
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM- Imam Darto, yang sebelumnya dikenal sebagai penyiar radio dan presenter, kini merambah dunia perfilman dengan debutnya sebagai sutradara melalui film komedi berjudul Modal Nekad.
Langkah ini menjadi terobosan besar dalam kariernya, meski proses pembuatan film ini penuh dengan tantangan dan kejutan.
Imam mengungkapkan pengalaman uniknya dalam merancang dan memproduksi film ini.
Imam menceritakan bagaimana ia mendapat kesempatan untuk mewujudkan ide film ini berkat dukungan dari Chand Parwez, produser Starvision.
Menariknya, meskipun cerita film tersebut belum sepenuhnya matang saat pertama kali disampaikan, draft pertama langsung mendapatkan persetujuan dari Parwez.
Namun, perjalanan pembuatan Modal Nekad tidak semulus yang dibayangkan.
Imam mengungkapkan bahwa film ini menghadapai berbagai tantangan, baik dari segi cerita maupun teknis.
Salah satu aspek yang cukup menarik perhatian adalah pemilihan Gading Marten dan Gisella Anastasia sebagai pemeran utama, meskipun keduanya sudah bercerai.
Imam merasa peran mereka dalam film ini sangat sesuai, terutama dalam menggambarkan hubungan keluarga yang penuh dinamika.
Modal Nekad berkisah tentang tiga kakak-beradik—Saipul (Gading Marten), Jamal (Tarra Budiman), dan Marwan (Fatih Unru)—yang masing-masing memiliki latar belakang pekerjaan berbeda. Ketiganya harus menghadapi masalah besar setelah ayah mereka meninggal dunia dan harus berjuang untuk melunasi utang rumah sakit yang menumpuk akibat pengobatan sang ayah. Film ini menggambarkan perjuangan mereka dalam menghadapi kenyataan pahit dan berusaha untuk bangkit, meskipun keluarga mereka sebelumnya hidup dalam serba kecukupan.
Imam juga membagikan cerita tentang keberuntungan yang datang sepanjang proses produksi. Kehadiran aktor-aktor besar seperti Dwi Sasono dalam film ini memberi nilai tambah yang berarti, dan meski banyak tantangan yang dihadapi, Imam merasa produksi film ini berjalan cukup lancar berkat kerjasama tim yang solid.
Meskipun film ini terkesan ringan dan menghibur, Imam mengungkapkan bahwa proses pembuatannya jauh dari mudah.
Ia mengaku bahwa beberapa adegan, seperti latihan dance yang memakan waktu dua hari penuh, menjadi tantangan tersendiri bagi tim produksi. Namun, bagi Imam, keberhasilan film ini terletak pada kemampuan tim untuk membuat penonton menikmati setiap detiknya tanpa merasa terbebani.
"Memang banyak yang bilang, 'Wah, enteng banget, ringan banget nontonnya.' Tapi, bikin filmnya nggak ringan sama sekali. Ada satu scene, itu take-nya dua hari. Kacau banget," ujar Imam saat ditemui di Yogyakarta, Minggu (22/12) malam.
Film Modal Nekad juga menyentuh tema persaudaraan yang sangat relevan dengan kehidupan nyata. Imam berharap film ini dapat memberikan pesan tentang pentingnya kekeluargaan, terutama di saat-saat sulit.
KAI Setop Putar Lagu Sepasang Mata Bola di Stasiun Lempuyangan dan Yogyakarta |
![]() |
---|
Tidak Memenuhi Modal Inti Minimum, Beberapa BPR di DIY Merger |
![]() |
---|
29 Kasus Gigitan Anjing Tercatat di Kota Yogya Sepanjang 2025, Tidak Ada Sebaran Rabies |
![]() |
---|
Warga di 3 Kalurahan di Kulon Progo Terima Kompensasi Proyek Tol Yogyakarta-YIA Secara Bertahap |
![]() |
---|
Siswa SMA di Jogja Terindikasi Alami Kecemasan dan Depresi Tingkat Sedang hingga Tinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.