Pusham UII Yogyakarta Tanggapi Penundaan Pameran Lukisan Karya Yos Suprapto di GNI

Pameran tunggal Yos Suprapto batal digelar dikarenakan kurator yang ditunjuk Galeri Nasional meminta 5 dari 30 lukisan yang disiapkan untuk diturunkan

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
YouTube Pameran Ceremonial Galeri Nasional Indonesia
Yos Suprapto. Foto tangkapan layar video YouTube "Arus balik Cakrawala 2017 Yos Suprapto" di kanal YouTube Pameran Ceremonial Galeri Nasional Indonesia - Dokumentasi Galeri Nasional Indonesia 2 oleh Asep Hermawan, S.Kom. 

Setelah melalui proses seleksi dan evaluasi kuratorial, tema pameran dipertegas dengan tajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan". Tema kurasi ini ditetapkan karena disepakati mencerminkan pesan besar pembangunan dan kerja pemerintahan saat ini.

Dalam proses penataan karya-karya Yos Suprapto di area tata pamer, terdapat beberapa karya yang ditampilkan tanpa melalui persetujuan dan kesepakatan antara seniman dan kurator pameran terlebih dahulu.

Karya-karya ini merupakan inisiatif pribadi dan seniman untuk turut serta dalam pameran. Setelah melalui proses evaluasi oleh kurator pameran, karya-karya tersebut dianggap tidak sesuai dengan tema kurasi yang telah ditetapkan.

Meskipun proses mediasi dilakukan, tidak tercapai kesepakatan mengenai karya-karya yang akan ditampilkan. Berkenaan dengan hal tersebut, kurator pameran Suwarno Wisetrotomo menyatakan mundur dan tugasnya.

Sebagai langkah untuk menjaga keselarasan kuratorial dan memastikan kualitas pameran, Galeri Nasional Indonesia memutuskan untuk menunda acara ini.

Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia, Jarot Mahendra menegaskan bahwa hubungan GNI dengan Yos Suprapto dan Suwarno Wisetrotomo sangat dihargai.

"Kami berkomitmen untuk terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan kedua belah pihak dalam rangka mencari solusi yang kolektif dan konstruktif," ujarnya.

"Setiap keputusan yang kami ambil dalam setiap tahap penyelenggaraan pameran selalu dengan pintas untuk mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme. Sejalan dengan itu, kami juga berkomitmen untuk memastikan bahwa proses kuratorial dilakukan dengan integritas dan sesuai dengan standar," tambahnya. (*) 
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved