Seni Patung, Rangkuman Seni Budaya Bab 2 SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka

Simak artikel berikut untuk mengetahui materi seni patung, rangkuman Seni Budaya BAB 2 SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Pinterest
Patung Bentuk Nonfiguratif (Abstrak) 

TRIBUNJOGJA.COM – Pada kali ini kita akan membahas mengenai materi seni patung, rangkuman Seni Budaya BAB 2 SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka.

Materi dilansir dari buku paket Seni budaya SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka karya Milasari, Heru Subagio, Siti Masripah, dan Jelmanto.

Baca juga: Menyanyikan Lagu Tradisional, Rangkuman Seni Budaya BAB 11 SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka.

Patung diartikan juga sebagai plastic art atau seni plastik karena patung identik dengan sebuah cipta karya manusia yang meniru bentuk dan memiliki keindahan (estetik) dan bersifat 3 dimensi atau benda yang bervolume, artinya bisa dilihat dari berbagai arah.

Tidak terbatas pada bentuk manusia, tetapi lebih luas lagi yang meniru bentuk apapun dapat disebut seni patung.

Secara umum berdasarkan pembuatannya, seni patung ada 3 macam yaitu:

1. Patung sebagai Fungsi Personal

Karya seni patung diciptakan semata-mata untuk kepentingan personal (pribadi), sebagai ekspresi perasaan, dan ungkapan pribadi termasuk tujuan religi (sarana beribadah).

2. Patung sebagai Fungsi Sosial

Patung diciptakan untuk memperingati suatu peristiwa yang bersejarah atau mengenang jasa seorang pahlawan besar dalam sebuah bangsa atau kelompok, misalnya patung untuk monumen.

3. Patung sebagai fungsi fisik

Patung bernilai estetika, artinya maenciptakan dan membuat patung semata-mata untuk dinikmati keindahannya

Bentuk dan Jenis Patung

Dilihat dari perwujudannya, ragam seni patung modern dapat dibedakan menjadi tiga:

 1. Bentuk Imitatif (Realisme/Representatif)

Corak ini merupakan tiruan dari bentuk alam (manusia, hewan, dan tumbuhan).

2. Bentuk Nonfiguratif (Abstrak)

Patung yang tidak menampilkan bentuk umum yang dikenal seperti bentuk-bentuk yang ada di alam.

Ia mengolah elemen-elemen rupa tri-matra seperti; garis, bidang, ruang, dan memperlakukan unsur-unsur rupa tersebut sebagaimana adanya dan tidak mengambarkan bentuk-bentuk alam.

Bahan dan Alat dalam Berkarya Seni Patung

1. Bahan

a. Bahan lunak

Bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah dibentuk misalnya: tanah liat, lilin, sabun, plastisin, dan bahan yang mudah dibentuk lainnya.

Kelebihan dan kekurangan bahan lunak seperti sabun, mudah di bentuk, tetapi ukuranya kecil, sehingga ada keterbatasan dalam berkarya yang lebih besar.

b. Bahan sedang

Artinya, bahan itu tidak lunak dan tidak keras, contohnya kayu waru, kayu sengon, kayu randu, dan kayu mahoni.

c. Bahan keras

Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan, contohnya kayu jati, kayu sonokeling, kayu ulin, batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu pualam (marmer).

d. Bahan cor/cetak

Bahan yang dipakai untuk proses ini antara lain semen, pasir, gips, logam, timah, perak, emas, dan juga beberapa bahan kimia seperti fiber atau resin.

e. Bahan bahan lain yang ada di sekitar atau benda bekas lainnya, misalnya kertas.

2. Alat

Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung kepada bahan dan teknik yang digunakan:

a. Butsir, adalah alat bantu untuk membuat patung terbuat dari kayu dan kawat.

b. Meja putar, adalah meja bulat yang bisa berputar, fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah.

c. Pahat, adalah alat untuk memahat, mengurangi, atau membentuk bahan batu dan kayu, atau bahan keras lainnya.

d. Sendok adukan, berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka patung.

e. Alat las karbit/listrik

Teknik Berkarya Seni Patung

Dalam berkarya seni patung, ada beberapa teknik antara lain:

1. Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat, misalnya, membuat patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu, alat yang digunakan adalah pahat dan palu. 

2. Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan, misalnya, membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat, alat yang digunakan adalah sudip.

3. Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan, kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan, alat yang digunakan adalah cetakan.

4. Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu, misalnya, membuat karya patung kerajinan dengan bahan dasar tanah liat dan semen.

5. Teknik Assembling (merakit), adalah membuat sebuah komposisi/ sambungan dari material seperti besi, logam, tembaga, atau berbagai macam material seperti benda/found objek, kertas, kayu, dan tekstil.

Bisa dengan cara las listrik, menyambung dengan lem untuk membuat karya untuk mendapatkan bentuk tertentu, misalnya, berkarya seni patung kontemporer dengan bahan dasar logam atau besi.

Praktik Berkarya Seni Patung

1. Patung bahan lunak Teknik yang digunakan adalah teknik pijat (membentuk).

Langkah-langkah pengerjaannya sebagai berikut:

a. Buatlah sketsanya terlebih dahulu.

b. Tentukan bahan lunaknya, misalnya tanah liat.

c. Tempatkan tanah liat di tengah meja putar, meja putar dipakai untuk memudahkan dalam proses pengerjaan karena bisa diputar dan melihat perbandingan dari segala arah.

d. Bentuk bahannya, dengan cara dipijat-pijat hingga mendekati model yang diinginkan, lakukan pengamatan dan disesuaikan dengan model sketsanya.

e. Setelah terbentuk secara global, sempurnakan bentuk dengan alat bantu seperti butsir atau alat lain yang diperlukan.

2. Patung bahan keras Teknik ini dengan cara dipahat/diukir, langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Sama dengan langkah dengan bahan lunak, buatlah sketsa/ desain dan tentukan ukurannya.

b. Siapkan balok kayu/batu sesuai ukuran yang kita inginkan sesuaikan dengan sketsa yang kalian buat. 

c. Pindahkan gambar/pola di atas permukaan ke bahan keras tersebut.

d. Lakukan pemotongan untuk mengurangi jika masih terlalu besar. 

e. Buatlah bentuk global yang lebih detail, lakukan dengan pengamatan sehingga sesuai dengan sketsanya.

f. Lanjutkan dengan membuat yang lebih detail/sempurna dan haluskan dengan amplas.

g. Finishing dengan cat melamin/akrilik.

Baca juga: Pembahasan Materi Seni Lukis, Seni Budaya BAB 1 SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka

(MG Alya Hasna Khoirunnisa)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved