Pembahasan Materi Seni Lukis, Seni Budaya BAB 1 SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka
Simak artikel berikut untuk mengetahui materi seni lukis, rangkuman Seni Budaya BAB 1 SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM – Pada kali ini kita akan membahas mengenai materi seni lukis, rangkuman Seni Budaya BAB 1 SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka.
Materi dilansir dari buku paket Seni budaya SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka karya Milasari, Heru Subagio, Siti Masripah, dan Jelmanto.
Baca juga: Pementasan Pantomim, Rangkuman Seni Budaya Bab 16 SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka
Jika kamu dihadapkan pada selembar kertas kosong dan dilengkapi dengan alat tulis, pasti ada keinginan kita untuk mencoret-coret kertas itu bukan? Mungkin hanya berupa garis-garis saja, tapi dari coretan garis tadi akan menjadi sebuah bidang-bidang yang bersinggungan, sehingga menghasilkan sebuah bentuk.
Sewaktu mencoret kertas tersebut dengan garis-garis, eskpresi jiwa kita ikut larut di dalamnya, sehingga apa yang kita gambarkan di kertas tadi, mewakili gejolak jiwa yang kita rasakan.
Ekspresi atau coretan-coretan itu bisa dikembangkan menjadi sebuah lukisan, agar lebih bermakna coretan itu perlu disempurnakan misalnya imajinasi, emosi, kelenturan, intensitas tebal-tipisnya termasuk dalam hal ini goresan warna-warnanya.
Tujuan Berkarya Seni Lukis
Seiring dengan perkembangan zaman serta kemajuan teknologi, seniman semakin bebas dalam mengungkapkan ekspresinya.
Namun, kegiatan yang melibatkan ekspresi, emosi, serta konsep bisa dikelompokkan dalam tujuan berkarya seni lukis tersebut, antara lain:
a. Tujuan religius
Tujuan berkarya seni untuk tujuan religius sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang.
Lukisan bisa mendekatkan diri dengan Sang Pencipta sebagai pelindung, dan penjaga pengampun dosa.
b. Tujuan kritik sosial
Kesenjangan sosial, peristiwa politik, ketidakberdayaan, serta perilaku kehidupan lain yang terjadi dalam masyarakat bisa menjadi ide dalam berkarya seni lukis.
Objek lukisannya bisa dengan simbol-simbol atau perumpamaan yang bisa dikaitkan dengan peristiwa.
Kritik yang disampaikan berupa bentuk-bentuk kritik yang bersinggungan dengan pemerintah, lembaga sosial, ataupun kepada pemegang kekuasaan setempat, seperti lukisan Joko Pekik berikut yang berjudul berburu celeng.
c.Tujuan ekspresi
Coretan garis dan warna merupakan perwujudan dari dorongan emosi dan gejolak jiwa pelukisnya, sehingga penikmat karya seni tidak hanya mengutamakan keindahan semata.
Lukisan ini menampilkan ekspresi yang sempurna, penggambaran tentang emosi, gejolak hawa nafsu, serta bisikan seperti topeng-topeng yang mengelilingi kehidupan manusia.
d. Tujuan komersil
Seringkali, kita lihat lukisan yang dijual di pinggir jalan dengan warna mencolok dan kebanyakan didominasi oleh lukisan pemandangan.
Tujuan penciptaan lukisan tersebut lebih mengutamakan aspek komersil sehingga bentuk dan gaya lukisannya cenderung mengikuti selera pasar.
Aliran seni lukis
Seperti kita bicarakan di atas tentang lukisan, sebuah lukisan memiliki ciri khas, tema, dan teknik, yang disebut gaya atau aliran.
Berdasarkan cara pengungkapannya aliran dan gaya lukisan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu representatif dan nonrepresentatif.
a. Representatif
Pengertian representatif di sini adalah perwujudan gaya seni rupa menggunakan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam.
Gaya seni rupa yang termasuk dalam representatif adalah, naturalisme, realisme, romantik, ekspresionisme, impressionisme, surealisme. ubah realitas apa yang ia ingin hal itu terjadi.
b. Nonrepresentatif
Pengertian nonrepresentatif adalah perwujudan aliran seni lukis yang menekankan pada unsur-unsur formal; struktur, unsur rupa, dan prinsip estetik.
Gaya seni lukis nonrepresentatif berupa susunan garis, bentuk, bidang, dan warna yang terbebas dari bentuk alam.
Gaya ini memandang bahwa ekspresi jiwa tidak dapat dihubungkan dengan objek apapun, gaya ini menonjolkan bidang yang diisi oleh warna dan dipilah dengan garis-garis tegas.
Seniman yang berkarya nonrepresentatif antara lain: Wassily Kandinsky, Yuan Mirro, W. De Kooning, Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar, dan Sadali.
Tema Seni Lukis
Tema adalah gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni baik dalam bentuk karya seni rupa dua dimensi maupun seni rupa tiga dimensi.
Memahami tema yang ada pada sebuah karya seni rupa murni berarti kita dapat memahami tujuan penciptaan karya seni tersebut.
Tema-tema di dalam pembuatan karya seni rupa murni antara lain sebagai berikut:
a. Manusia Dengan Dirinya Sendiri
b. Manusia dengan Manusia Lain
c. Manusia dengan Alam Sekitarnya
d. Manusia dengan Alam Benda
e. Manusia dengan Aktivitasnya
f. Manusia dengan Alam Khayal .
Alat dan Bahan Berkarya Seni Lukis
Media berkarya seni rupa dua dimensi (seni lukis) meliputi bahan dan alat untuk melukis.
Beragam pilihan alat, bahan, dan media yang digunakan sesuai jenis dan gaya karya yang diinginkan.
Media berkarya seni lukis sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakan.
a. Pastel dan Krayon
b. Cat (pewarna)
c. Kuas
d. Pisau palet
e. Palet
f. Kanvas.
Jenis Lukisan Teknik dan Bahan yang Digunakan
Kreativitas dalam mengolah bahan dan media dalam melukis melahirkan teknik melukis tertentu, teknik melukis ini sudah dipakai sejak zaman pertengahan, sehingga menambah keragaman karya seni lukis
Beberapa teknik yang digunakan dalam melukis antara lain:
a. Lukisan Cat Air (Aquarel): Teknik aquarel adalah melukis dengan sapuan warna tipis, sehingga hasilnya transparan, media untuk bahan cat air adalah kertas.
b. Mozaik: Teknik mozaik adalah teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna-warni pada media lukisan, sehingga membentuk objek tertentu.
c. Lukisan kaca: Teknik lukisan kaca menggunakan kaca, timah, kuningan, dan tembaga sebagai penyambungnya, sehingga membentuk lukisan.
d. Lukisan Batik: Lukisan batik tekniknya hampir sama dengan tata cara membatik, yaitu dengan menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik.
Prosedur Berkarya dan Seni Lukis
Proses atau langkah dalam melukis adalah sebagai berikut:
1. Memunculkan gagasan
Untuk memunculkan gagasan kreatif, bisa didapatkan dari apa yang kita lihat di sekeliling kita misalnya dengan:
a. Mengembangkan imajinasi, apa yang kita pikirkan atau dari pengalaman orang lain.
b. Melihat objek secara langsung, misalnya pasar, pantai, atau pegunungan.
c. Melihat dari buku, majalah, internet, serta dokumen lain tentang lukisan.
d. Mengunjungi museum atau kegiatan seni lukis di sekitar.
2. Membuat Sketsa
3. Menentukan Media Berkarya (Bahan dan Alat)
4. Menentukan Teknik
5. Mewarnai dan Menyempurnakan Lukisan.
Baca juga: Merancang Pementasan Pantomim, Rangkuman Seni Budaya BAB 15 SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka
(MG Alya Hasna Khoirunnisa)
Kulon Progo Promosikan Seni Budaya Hingga Potensi Daerah Lewat Pesona Budaya Nusantara TMII Jakarta |
![]() |
---|
Pameran Seni Rupa Tonggak: Ziarah 1 di Jogja National Museum Diperpanjang hingga 20 September |
![]() |
---|
Perbedaan Ramen, Udon, dan Soba: Mi Jepang Paling Populer di Indonesia |
![]() |
---|
21 Kecamatan Meriahkan Parade Seni Budaya HUT ke-80 RI Kabupaten Magelang |
![]() |
---|
Pleidoi dari Tim Hukum Bongkar Peran Pihak Lain dalam Dugaan Korupsi P4TK Seni Budaya Yogyakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.