BIN Nilai Tingkat Ancaman di DIY di Level Moderat, Kabinda: Tertinggi di Aspek Hankam
Semnas bertema 'Refleksi Akhir Tahun dan Harapan Indonesia ke Depan dalam Perspektif Ketahanan Nasional'.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Badan Intelijen Negara (BIN) menilai indeks ancaman di Daerah Istimewa Yogyakarta berada pada nilai 1,43 atau moderat, berdasarkan data Puslitbang.
Adapun ancaman tertinggi terdapat pada aspek Pertahanan dan Keamanan (Hankam) dengan potensi nilai 2,1 (serius), aspek Sosial Budaya/Sosbud 1,69 (moderat), aspek Politik 1,13 (moderat).
Hal itu diungkap oleh Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) DIY, Brigjen TNI Rachmad Pudji Susetyo, S.IP., M.Si dalam seminar nasional (Semnas) di Ruang Auditorium Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (16/12/2024).
Semnas bertema 'Refleksi Akhir Tahun dan Harapan Indonesia ke Depan dalam Perspektif Ketahanan Nasional'.
Semnas menghadirkan narasumber lain, yakni Ridlwan Habib MSi (Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden 2019-2024 dan Direktur The Indonesia Intelligence Institute) dan Ir. Laksamana Sukardi (Ekonom, Politikus, Menteri BUMN 1999-2000 dan 2001-2004).
Turut hadir dan menyampaikan sambutan, Prof. Dr. Armaidy Armawy M.Si (Kaprodi Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana UGM).
Kabinda mengatakan, untuk aspek ideologi, dari hasil pemantauan aktivitas kelompok radikal kanan di DIY, hingga saat ini belum ada indikasi kegiatan yang mengganggu Kamtibmas di wilayah DIY.
Kemudian untuk aspek politik, secara general Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di DIY berjalan aman dan kondusif.
"DIY juga meraih predikat penyelenggaraan Pemilu 2024 terbaik dari Kemendagri," katanya.
Baca juga: Panitia Dies ke-75 UGM Audiensi ke Gubernur DIY, Bahas Penerima Anugerah HB IX
Ia melanjutkan, terkait aspek sosial dan budaya, isu aktual terkait permasalahan
Untuk aspek Sosbud, kata Kabinda, isu aktual yang muncul diantaranya terkait permasalahan lokal di wilayah DIY, didominasi oleh penolakan peredaran miras, relokasi PKL Teras Malioboro 2, aksi buruh, permasalahan legalitas apartemen Malioboro City Regency dan permasalahan sampah. "
Untuk aspek ekonomi secara umum ekonomi di wilayah DIY aman dan terkendali," ujarnya.
Sementara itu, Ridlwan Habib mengatakan, di tahun 2024, Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan penting, termasuk isu korupsi yang mencolok di PT Timah dengan nilai mencapai Rp 271 Triliun.
Selain itu, ketegangan politik antara Presiden Jokowi dan PDI Perjuangan menciptakan ketidakpastian dalam stabilitas pemerintahan, yang dapat mempengaruhi kebijakan dan respons terhadap isu-isu sosial.
Sedangkan, Laksamana Sukardi mengatakan, ancaman dari luar mencakup ketergantungan pada sistem keuangan global, seperti SWIFT dan rating mata uang, serta utang luar negeri yang tinggi. (*)
Gelar Seminar Literasi Digital, Kemenko Polkam Sebut Rendahnya Literasi Digital Buka Celah Hoaks |
![]() |
---|
BPD SI Siap Jawab Tantangan, Perkuat Siskeudes Digital |
![]() |
---|
UKDW X SMA Bopkri 2 Yogyakarta: “Generasi Keren, Say No to Rokok, Narkoba, dan Seks Bebas!” |
![]() |
---|
UAD Dorong Pemanfaatan Data Statistik sebagai Dasar Kebijakan Publik |
![]() |
---|
Ayah dan Ibu Diajak Kolaborasi Bangun Generasi Tangguh di Skadik 104 Lanud Adisutjipto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.