Mengapa Bashar al-Assad Jatuh Sedemikian Cepat?
Bashar al-Assad telah jatuh dari kekuasaannya. Ia dan keluarganya pergi meninggalkan bangsa dan negara yang selama 24 tahun dipimpinnya.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Hari Susmayanti
Penghancuran infrastruktur darat ini praktis memutus mata rantai dukungan Iran via Suriah. Strategi isolasi ini tampaknya sangat berhasil.
Ditambah lagi, Israel dan Amerika terus melancarkan serangan udara ke target-target pangkalan logistik dan militer Iran di Suriah.
Ini adalah tahap akhir strategi kekuatan barat yang mendukung Israel, guna menciptakan situasi baru di kawasan ini, yang sekaligus memiliki target ganda.
Jika Suriah bisa diguncang dan Bashar al-Assad jatuh, maka akan jauh lebih mudah melemahkan pengaruh kehadiran Rusia dan Iran di negara ini.
Apalagi Rusia masih mencurahkan energi dan konsentrasinya di Ukraina. Menguasai Suriah dengan demikian akan memutus jalur logistik Iran ke Lebanon.
Praktis, mengontrol Suriah di bawah kekuasaan kelompok militan proksi berbagai kekuatan asing, akan memberi angin segar bagi Israel.
Israel pun juga bergerak cepat menerobos jauh masuk wilayah Suriah di Dataran Tinggi Golan, yaitu menguasai Gunung Hermon, dan menciptakan zona penyangga yang luas.
Pos-pos militer Suriah di wilayah perbatasan dengan Israel itu telah ditinggalkan para prajuritnya sejak mendengar kabar Damaskus jatuh.
Gerak maju pasukan Israel ini sekaligus menyapu titik-titik penempatan sistem pertahanan udara, artileri, roket, tank dan kendaraan tempur lain yang mengarah ke wilayah Israel.
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu langsung mengunjungi Dataran Tinggi Golan, dan menyaksikan hamparan luas pegunungan Suriah yang strategis.
Di Damaskus, serangan udara Israel menyasar target-target vital, seperti depot militer, kantor imigrasi, dan paling penting Pangkalan Militer Mezzeh di pinggiran ibu kota.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan penghancuran total pangkalan militer terpenting Suriah ini.
Gerakan ofensif besar-besaran Israel ini menunjukan Tel Aviv benar-benar memanfaatkan momentum kejatuhan Bashar al-Assad, untuk menghapuskan ancaman paling signifikan dari Suriah.
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel Jenderal Herzi Halevi menyatakan, mereka sementara waktu memindahkan pertempuran dari Gaza ke perbatasan Suriah.
“Mulai malam ini, kami memindahkan pertempuran utama ke Suriah. Kami akan memulai perang di front Suriah dan takkan membiarkan siapapun menjangkau perbatasan kita,” kata Herzi Halevi.
Lalu bagaimana posisi Turki dan Presiden Tayyip Erdogan? Jelas mereka berkontribusi signifikan atas kejatuhan Bashar al-Assad.
Serangan mematikan dari Idlib ke Aleppo dan seterusnya, dirancang secara matang dan cermat oleh intelijen militer Turki.
Erdogan sekali lagi membuktikan dirinya adalah serigala ulung, pemain ganda yang benar-benar bisa diandalkan Israel.
Sukses operasi ini berarti memberi jalan lempang bagi Turki untuk memperluas teritorinya di Suriah, sebagai cara mereka mengawasi kelompok Kurdistan.
Kini, Mohammad al-Julani, pemimpin Hayat Tahrir al-Sham yang dianggap pemimpin de facto Suriah saat ini, telah tiba di Damaskus dan mengunjungi komplek Masjid Umayyad yang sangat bersejarah.
Ini adalah bangunan simbol penting kejayaan dinasti Umayyad di masa lalu. Selama ribuan tahun, masjid ini bertahan dan menjadi masjid tertua dan terbesar di dunia selama berabad-abad.
Masjid ini dibangun Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik pada tahun 705–715 Masehi. Arsitektur Masjid Umayyah menginspirasi pembangunan masjid-masjid di dunia setelahnya.
Di komplek masjid ini dimakamkan kepala Nabi Yahya atau Yohanes Pembaptis dan makam kepala Husain bin Ali.
Kunjungan Julani mungkin memberi simbol penaklukan Damaskus, sebagaimana itu terjadi pada tahun 634 Maehi sekaligus menandai kelahiran kekhalifahan Umar bin Khattab.
Umar bin Khattab menjadi Khalifah Rasyidin kedua, menggantikan Abu Bakar ash-Shiddiq yang meninggal dunia.
Umar adalah khalifah pertama yang menyandang gelar Amirul Mukminin, gelar yang kemudian menjadi standar para khalifah setelahnya.
Inilah Suriah terkini, di mana kepemimpinan baru datang menyudahi rezim Baath, sekaligus member jalan Israel mencengkeram kuat tanah Levant.(Tribunjogja.com/Setya Krisna Sumarga)
Serangan Drone Israel Incar Koresponden Al Jazeera di Luar Rumah Sakit Al-Shifa |
![]() |
---|
Daftar 15 Negara yang Akui Palestina, Mulai dari Prancis, Kanada Hingga Inggris |
![]() |
---|
Kisah Pilu di Balik Foto Bayi Kelaparan di Gaza |
![]() |
---|
Iran Siapkan Skenario Baru jika Perang dengan Israel Kembali Pecah |
![]() |
---|
Iran Pulihkan Sistem Pertahanan Udara Dengan Persenjataan Tiongkok, Siap Hadapi AS Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.