Rangkuman Materi Seni Budaya SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka: Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari

Artikel ini membahas mengenai materi level dan pola lantai pada gerak tari, rangkuman Seni Budaya BAB 13 SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Pinterest
Tari Topeng Cirebon 

TRIBUNJOGJA.COM – Pada kali ini kita akan membahas materi level dan pola lantai pada gerak tari, rangkuman Seni Budaya BAB 13 SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka.

Materi dilansir dari buku paket Seni Budaya SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka karya Eko Purnomo, Deden Haerudin, Buyung Rohmanto, Julius Juih.

Baca juga: Menyanyi dengan Lebih Satu Suara: Rangkuman Seni Budaya BAB 11 SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Ketika kita melakukan gerak, ada tingkatan tinggi maupun rendah seperti kadang berdiri, duduk, atau melompat yang disebut dengan level.

Gerak level rendah dilakukan menyentuh lantai, sementara gerak level sedang dilakukan sejajar dengan tubuh, dan gerak level tinggi dilakukan sebatas kemampuan penari melakukan gerak secara vertikal.

Level gerak yang dilakukan oleh sekelompok penari dapat membentuk desain bawah dan atas yang memberi kesan dinamis terhadap gerak yang dilakukan.

Penari yang berada pada level tinggi membentuk garis sudut atas, level sedang membentuk garis sisi, dan posisi terbaring membentuk garis sudut bawah. 

Permainan level yang variatif menjadikan gerak tidak monoton dan lebih menarik.

Permainan level pada tari berkelompok lebih mudah dan menarik karena ragam gerak yang sama dapat dilakukan secara bergantian, serempak, atau selang-seling dan mungkin dilakukan pada level yang berbeda-beda.

Level Gerak

  • Level Tinggi

Level tinggi dapat menggunakan media atau alat bantu seperti susunan panggung kecil (trap) atau alat bantu tali yang berfungsi untuk memberikan kesan melayang pada gerak tari yang ditampilkan.

Level tinggi biasanya digunakan untuk memfokuskan terhadap peran atau gerak seseorang sehingga dapat dilihat dari segala arah.

Misalnya pada tari Kecak dari Bali, penari yang berperan sebagai Shinta dan Rahwana berdiri di antara penari yang duduk membentuk lingkaran sehingga kedua tokoh tersebut terlihat jelas oleh penonton.

  • Level Sedang 

Gerak dengan level sedang hampir dimiliki oleh semua tari tradisional di Indonesia di mana posisi penari berdiri secara lurus di atas pentas.

  • Level Rendah

Kamu tentu pernah melihat seorang anak berguling bukan? Berguling dari satu tempat ke tempat lain, terus bergerak seolah tanpa lelah.

Gerak berguling yang dilakukan dalam tari disebut dengan level rendah, yang ketinggian minimal dicapai penari adalah pada saat rebah di lantai.

Jadi level gerak yang dilakukan dapat dibagi menjadi tiga yaitu tinggi, sedang, dan rendah.

Level gerak juga berhubungan dengan ruang, waktu, dan tenaga, dimana level dapat membentuk ruang, untuk membentuk ruang membutuhkan waktu, dan untuk membentuk ruang serta waktu tentu membutuhkan tenaga agar dapat melakukan gerak sesuai dengan intensitasnya.

Jenis Pola Lantai

  • Pola Lantai Garis Lurus

Pola lantai garis lurus sering dijumpai pada pertunjukan tari tradisi di Indonesia, seperti pada tari Saman dari Aceh yang menggunakan pola lantai garis lurus secara horizontal yang menunjukkan hubungan antarmanusia, garis lurus dalam bentuk vertikal atau ke atas menunjukkan hubungan dengan Tuhan sebagai pencipta.

Pola lantai garis lurus juga dijumpai pada tarian Bedaya di keraton Jawa. Garis-garis lurus yang dibuat oleh penari menyimbolkan tidak hanya hubungan antarmanusia, tetapi juga dengan Sang Pencipta.

Pola lantai garis lurus dapat dilakukan dengan berbagai level rendah seperti berbaring atau duduk, pada level sedang pola lantai garis lurus dapat dilakukan dengan berlutut atau jongkok, sementara pola lantai level tinggi dapat dilakukan dengan berdiri, jinjit, atau bahkan melompat dan melayang. 

2. Pola Lantai Garis Lengkung

Pola lantai tari selain garis lurus dapat juga berbentuk garis lengkung, contohnya tari Kecak yang merupakan pola lantai garis lengkung yang membentuk lingkaran.

Pola lantai garis lengkung dapat juga dijumpai pada tari Randai dari Minangkabau di mana penari berjalan mengelilingi pentas membentuk lingkaran.

Pola lantai dengan menggunakan garis lurus dan garis lengkung biasanya tarian yang berhubungan dengan hal magis atau keagamaan. 

Baca juga: Rangkuman Seni Budaya BAB 12 SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka: Memainkan Alat Musik Campuran

(MG Alya Hasna Khoirunnisa)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved