Program Makan Bergizi Gratis, Rp10.000 Dapat Menu Apa Saja di Jogja?

Di warung penyetan misalnya, uang Rp 10.000 bisa mendapatkan nasi lele, nasi ati, nasi ampela, tapi nggak pakai sayur, belum minum

Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin
Ilustrasi - Pekerja di Satuan Pelayanan Makan Bergizi menunjukkan menu yang dimasak hari ini sebagai sampel makan siang gratis buat siswa. 

“Misalnya ayam, telur itu kan harganya naik turun ya. Jadi kalau pas harganya naik ngakalinnya dengan mengurangi nasi, supaya harganya tetap. Kalau harganya dinaikkan, takutnya memberatkan konsumen,” ujarnya.

Anggaran Dinilai Kurang

Program Makan Bergizi Gratis mendapat dukungan dari orangtua murid. Namun anggaran Rp10.000 dirasa masih kurang karena gizi kurang seimbang. Hal itu diungkapkan oleh Fika (35).

“Kalau sudah dapat karbohidrat, protein, buah, sayur sih nggak apa-apa. Tetapi kalau dapatnya telur, tahu, tempe, sudah dikatakan ada gizinya, tetapi kurang seimbang. Kalau saya sih mendukung, lebih baik daripada jajan, dan tepat sasaran,” ungkapnya.

Ia mengaku ada kekhawatiran soal kebersihan makanan. Sehingga harus ada pengawasan saat produksi. \

Menurut dia, program tersebut harus dilakukan oleh katering berpengalaman dan bersertifikat.

“Kalau misalnya anggaranya nggak cukup, mungkin bisa diutamakan ke sekolah-sekolah yang mayoritas anak-anak kurang mampu,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari Rangga (32). Ia mendukung program tersebut, apalagi anaknya saat ini tengah duduk di bangku sekolah dasar.

Namun anggaran Rp 10.000 dirasa masih kurang.

“Setuju aja, asal menunya bergizi dan kontinu. Kalau Rp10ribu sepertinya kurang. Tapi kalau isi menunya udah lengkap dan bergizi, ya nggak apa-apa,” terangnya.

“Intinya mendukung sih, program baru pasti ada pro kontra, nanti ada evaluasi. Perlu ada komitmen dari pihak terkait juga,” imbuhnya. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved