Israel dan Hizbullah Sepakati Gencatan Senjata, Ini Isi Perjanjian dan Harapannya
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan bahwa gencatan senjata telah dicapai untuk mengakhiri perang selama 13 bulan antara Israel dan Hiz
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan bahwa gencatan senjata telah dicapai untuk mengakhiri perang selama 13 bulan antara Israel dan Hizbullah di Lebanon.
"Berlaku mulai pukul 04:00 besok waktu setempat (02:00 GMT pada hari Rabu), pertempuran di perbatasan Lebanon-Israel akan berakhir," kata Biden, dikutip TribunJogja dari BBC News.
Biden menambahkan bahwa penghentian pertempuran bersenjata antara Israel dan Hizbullah tersebut kemudian akan dilakukan secara permanen.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak akan ragu untuk menyerang jika Hizbullah melanggar bagian mana pun dari kesepakatan yang disepakati.
Tidak ada tanggapan dari kelompok bersenjata yang didukung Iran yang telah saling tembak dengan Israel sejak Oktober 2023.

Pertempuran meningkat pada akhir September ketika Israel mengintensifkan pemboman dan melancarkan invasi darat terbatas.
Netanyahu mengatakan kesepakatan gencatan senjata Israel-Hizbullah telah disetujui Ini merupakan konflik paling mematikan di Lebanon dalam beberapa dekade, yang menewaskan lebih dari 3.823 orang, menurut pejabat setempat.
Berdasarkan kesepakatan yang diumumkan pada hari Selasa dan ditengahi oleh AS, akan ada periode 60 hari di mana Israel akan secara bertahap menarik pasukannya dari selatan Lebanon.
Dengan kata lain, pasukan pemerintah Lebanon mendapatkan kembali kendali atas wilayah yang saat ini dikuasai oleh Hizbullah.
Diharapkan para pejuang dan senjata Hizbullah akan dipindahkan dari wilayah selatan Sungai Litani, batas yang ditetapkan pada akhir perang Israel-Hizbullah terakhir pada tahun 2006.
"Pengumuman ini akan menciptakan kondisi untuk memulihkan ketenangan abadi dan memungkinkan penduduk di kedua negara untuk kembali dengan selamat ke rumah mereka," kata pernyataan bersama dari AS dan Prancis, yang akan terlibat dalam pemantauan pelaksanaan kesepakatan tersebut.
Israel telah mengklaim hak untuk menanggapi dengan aksi militer jika Hizbullah melanggar gencatan senjata.
Presiden Biden mendukung hal ini dengan mengatakan bahwa Israel bisa mempertahankan hak untuk membela diri sesuai dengan hukum internasional.
"Jika Hizbullah melanggar perjanjian dan mencoba mempersenjatai diri, kami akan menyerang. Jika mencoba membangun kembali infrastruktur teroris di dekat perbatasan, kami akan menyerang," kata Netanyahu.
IDF fokus ke Iran

Iran Siapkan Skenario Baru jika Perang dengan Israel Kembali Pecah |
![]() |
---|
Iran Pulihkan Sistem Pertahanan Udara Dengan Persenjataan Tiongkok, Siap Hadapi AS Israel |
![]() |
---|
Warga Israel Bela Palestina & Marah Warga Gaza Kelaparan Hingga Mati, Desak IDF Hentikan Perang |
![]() |
---|
Donald Trump Sebut Kesepakatan Tarif Impor Ekspor Dengan Indonesia Kemenangan Besar |
![]() |
---|
Kata Pakar Energi UGM Soal Impor Energi dari Amerika Serikat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.