Uji Coba Program Makan Siang Bergizi Gratis di Bantul, Ini Hasil dan Evaluasi dari Disdikpora
Dalam uji coba tersebut, ada beberapa anak yang tidak suka makan sayur dan ada beberapa anak yang tidak suka minum susu.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul menjelaskan hasil evaluasi uji coba makan siang bergizi dan gratis dari program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Disdikpora Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto, mengatakan uji coba program makan siang bergizi dan gratis itu telah dilakukan sejak Oktober lalu di sejumlah sekolah terpilih yang ada di Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul.
"Uji coba itu melibatkan sekitar 500 anak yang terdiri dari lima sekolah di Kapanewon Kasihan. Ada di PAUD, TK, SD Negeri Tlogo, dan SD Negeri Ngebel dengan fasilitas CSR dari PT Sari Husada. Jadi, tidak ada anggaran kita (APBD) yang terlibat untuk pelaksanaan uji coba itu," katanya, Minggu (23/11/2024).
Hasil evaluasi itu dinilai berjalan lancar. Namun, ada beberapa anak yang tidak suka makan sayur dan ada beberapa anak yang tidak suka minum susu.
Pasalnya, anak-anak tersebut tidak terbiasa mengonsumsi sayur dan susu.
Padahal dalam program unggulan dari Presiden Prabowo itu, anak-anak harus mendapatkan asupan gizi seimbang dengan pola makanan empat sehat dan lima sempurna.
"Jadi, nanti perlu pembiasaan, sehingga di dalam kegiatan itu juga perlu dipersiapkan. Mungkin, akan ada pra kondisi terhadap anak-anak kita yang ada di Bantul," urai dia.
Ditambahkan, selama uji coba makan bergizi gratis itu, tidak ditemukan anak-anak yang mengalami alergi pada makanan tertentu.
Baca juga: Polres Bantul Siapkan 228 Personel untuk Keamanan di Masa Tenang Pilkada 2024
Meski begitu, pihaknya tetap melakukan langkah antisipasi bagi anak-anak yang memilii alergi mengkonsumsi makanan tertentu.
"Itu nanti, kami bekerjasama dengan pihak-pihak yang tahu tentang makanan, ya. Termasuk bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan sebagainya. Nah, itulah yang harus diantisipasi dan saya yakin ada solusi untuk masalah itu," papanya.
Saat disinggung terkait total kebutuhan anggaran yang perlu disiapkan untuk kelancaran program makan siang bergizi dan gratis bagi seluruh siswa sekolah di Kabupaten Bantul nanti, Nugroho mengaku tidak mengetahuinya.
Sebab, pihaknya hanya melakukan uji coba dan menyediakan data jumlah siswa sekolah di Bumi Projotamansari.
"Kalau terkait anggaran saya tidak tahu nanti teknisnya seperti apa. Tapi, kalau jumlah siswa di Kabupaten Bantul itu sudah kami data. Jadi, ada 14.214 siswa PAUD non formal, 22.067 siswa PAUD formal/TK, 3.515 siswa Raudhatul Athfal, 67.930 siswa SD negeri dan swasta, 7.827 siswa MI negeri dan swasta, 31.257 siswa SMP negeri dan swasta, dan 8.857 siswa MTS negeri dan swasta," jelasnya.
Nugroho menegaskan bahwa, sejauh ini belum ada arahan yang pasti dari Pemerintah Pusat untuk menjalankan program unggulan Presiden Prabowo.
Pihaknya pun terus menantikan arahan yang tepat untuk bisa mendukung kelacaran program makan bergizi dan gratis itu.
"Untuk program selanjutnya seperti apa, kami belum tahu. Kami ini kan melakukan uji coba dan hasilnya akan disampaikan ke pusat, tentang bagaimana pola bilamana dibutuhkan. Karena sejauh ini belum ada arahan dari pusat terkait program itu," tutup dia.(*)
Pemkab Bantul Tengah Proses Oknum Guru PPPK yang Lakukan Tindak Pencabulan |
![]() |
---|
Soal Tragedi Affan Kurniawan, Presiden Prabowo : Usut Tuntas |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Kecam Keras Petugas Lindas Affan Kurniawan hingga Tewas |
![]() |
---|
Berkas Perkara Mbah Tupon Resmi Dilimpahkan ke PN Bantul, Sidang Dimulai pada 8 September 2025 |
![]() |
---|
Seorang WNA Aniaya Warga Bantul, Polisi Selidiki Motif Pelaku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.