Biaya Pengadaan Bus Listrik DIY Rp7 Miliar-Rp8 Miliar untuk 2 Unit, Dukung Pengurangan Emisi
Uji coba bus listrik ini melibatkan penilaian dari berbagai pihak terkait keamanan, kenyamanan, dan usia kendaraan.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
Plt. Kepala Dinas Perhubungan DIY, Wiyos, menjelaskan tentang biaya pengadaan dua unit bus listrik yang saat ini sedang diuji coba di Yogyakarta.
Menurutnya, total biaya untuk dua unit bus listrik beserta infrastrukturnya mencapai sekitar Rp7 Miliar hingga Rp8 miliar.
“Harga untuk dua unit bus listrik kemarin sekitar Rp7 miliar 400 juta, yang sudah termasuk charger-nya,” ujar Wiyos.
Ia juga menambahkan bahwa pengadaan charger untuk bus listrik ini terpisah dan telah dibangun di area parkir Maguwoharjo, yang kini sudah selesai dengan anggaran tersendiri.
Untuk mendukung operasional bus listrik ini, biaya untuk pengadaan listrik dan trafo diperkirakan sekitar Rp1 miliar.
Wiyos mengungkapkan bahwa meskipun biaya ini cukup besar, ke depannya jika jumlah unit bus listrik bertambah, tidak akan ada tambahan biaya untuk charger, karena pengadaan charger sudah tersedia.
“Untuk dua unit ini, biayanya sudah mencakup semuanya, termasuk charger. Nanti, jika ditambah SPKLU-nya, tidak ada biaya tambahan,” jelas Wiyos.
Harapannya, dengan adanya bus listrik ini, emisi udara di kawasan Sumbu Filosofi, yang dikenal sebagai kawasan wisata dan budaya, dapat dikurangi secara signifikan.
Bus listrik ini direncanakan akan beroperasi di area Malioboro, yang menjadi pusat perhatian bagi pariwisata dan merupakan salah satu kawasan yang ditetapkan sebagai warisan dunia.
“Harapannya, dengan menggunakan bus listrik, kita bisa menurunkan emisi di Sumbu Filosofi dan semua bus yang beroperasi di Malioboro akan bebas emisi,” kata Wiyos.
Meskipun uji coba masih berlangsung, rute bus listrik belum ditetapkan secara pasti.
Namun, Wiyos menambahkan bahwa bus listrik ini dapat menempuh jarak antara 250 hingga 300 kilometer sekali pengisian daya.
Untuk itu, rute akan dievaluasi lebih lanjut untuk memastikan pengisian daya tidak mempengaruhi waktu operasional.
“Kami akan evaluasi rutenya, karena pengisian daya untuk satu bus membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 jam. Jadi, kita akan sesuaikan agar tidak ada keterlambatan,” ujarnya.
Dengan berbagai upaya ini, diharapkan bus listrik dapat memberikan kontribusi besar dalam mengurangi polusi di Yogyakarta dan menciptakan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan. (*)
DIY Raih Tiga Kategori Penghargaan di Smart Province 2024, Kolaborasi Pemerintah–Swasta Ditekankan |
![]() |
---|
Pemda DIY Perkuat Ketahanan Pangan melalui Lima Strategi Utama |
![]() |
---|
Pemangkasan Subsidi Rp6,8 Miliar, Bus Trans Jogja Berpotensi Kurangi Jalur dan Jam Operasional |
![]() |
---|
Enam Embung Baru Diusulkan untuk DIY, Ini Daftarnya |
![]() |
---|
Sri Sultan HB X Tegaskan Tak Akan Lobi Pusat Meski Danais DIY Dipangkas, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.