Mengenal Fungsi Seni Musik, Rangkuman Seni budaya Bab 8 SMA Kelas 11 kurikulum Merdeka

Artikel berikut membahas mengenai fungsi seni musik, Rangkuman Seni Budaya BAB 8 SMA Kelas 11 Semester 2 Kurikulum Merdeka.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Pinterest
Pertunjukan Konser Musik 

TRIBUNJOGJA.COM – Pada kali ini kita akan membahas materi fungsi seni musik, Rangkuman Seni budaya BAB 8 SMA Kelas 11 kurikulum Merdeka.

Materi dilansir dari Buku Paket Seni Budaya kelas 11 semester 2 karya Sem Cornelyoes Bangun, Siswandi, Tati Narawati, dan Jose Rizal Manua.

Baca juga: Materi Memainkan Alat Musik Barat: Rangkuman Seni Budaya BAB 7 Kelas 11 Kurikulum Merdeka

Ditinjau dari fungsinya, tulisan tentang seni musik dapat dibedakan menjadi tulisan untuk tujuan pendidikan dan pembelajaran, sejarah musik, jurnalistik, dan kritik musik.

1. Tulisan untuk Pendidikan dan Pembelajaran Musik

Buku pelajaran siswa Seni Budaya merupakan contoh tulisan tentang musik untuk tujuan pendidikan dan pembelajaran.

Tulisan tentang musik dapat berupa tulisan tentang keseluruhan keilmuan seni musik atau bagian-bagian dari keseluruhan tersebut, misalnya ada tulisan tentang teknik bermain gitar, teknik bermain piano, teknik bermain drum, dan sebagainya, itu termasuk tulisan tentang musik yang bertujuan untuk pendidikan dan pembelajaran.

Tulisan untuk pendidikan dan pembelajaran ini sangat berguna bagi yang gemar mempelajari seni musik tidak hanya dari sisi keterampilan berseninya.

2. Tulisan tentang Sejarah Musik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sejarah musik diartikan sebagai pengetahuan yang mencakupi uraian deskriptif tentang musik dalam masyarakat, riwayat seniman, riwayat pendidikan musik, sejarah notasi, kritik, perbandingan gaya, dan perkembangan musik.

3. Tulisan Jurnalisme

Musik Tulisan jurnalisme adalah musik tulisan yang berisi ulasan seni musik, khususnya pertunjukan musik atau peristiwa musik yang lain.

Sebagaimana tulisan jurnalisme pada umumnya, tulisan jurnalisme musik  dimaksudkan untuk penyampaian informasi kepada khalayak tentang suatu berita.

Jadi, tulisan jurnalisme musik menonjolkan informasi tentang pertunjukan musik kepada khalayak

Tulisan haruslah aktual, faktual, bukan fiktif, dan harus objektif.

Tulisan dibangun dengan gaya deduktif atau piramida terbalik yang harus memuat 5 W + 1 H, yakni what, who, when, where, why, dan how.

Ada dua jenis tulisan jurnalisme tentang seni musik, yakni:

a. Resensi

Resensi adalah tulisan yang berisi ulasan karya seni musik yang siap dilepas ke masyarakat.

Biasanya berisi pertimbangan tentang perlunya masyarakat menikmati karya seni musik dan lebih melontarkan ajakan kepada khalayak untuk menikmati karya seni musik tersebut.

Langkah-langkah resensi sebagai berikut:

1. Pahami dasar-dasar teori musik sebagai landasan memberikan pertimbangan.

2. Amati dan pelajari karya seni musik yang akan diresensi.

3. Temukan keunggulan dan kelemahan karya seni musik tersebut berdasarkan kajian teori musik.

4. Berikan pertimbangan kepada khalayak.

5. Susun tulisan resensi dengan sistematika:

  • Identitas karya seni (pencipta, penyaji, genre, dan tahun release)
  • Deskripsi singkat tentang karya seni musik tersebut, penciptanya, penyajinya, garapan musiknya, dan sebagainya.
  • Pertimbangan bagi khalayak (mengapa khalayak perlu menikmati karya tersebut).
  • Simpulkan berupa rekomendasi kepada khalayak untuk menikmati karya seni musik tersebut.

b. Review

Review adalah tulisan jurnalisme yang berisi ulasan tentang unsur-unsur seni musik, penciptanya, penyajinya, garapannya, dan penampilannya.

Biasanya review disajikan setelah sebuah pergelaran musik dilaksanakan. 

4. Tulisan tentang Kritik Musik

Musik merupakan seni pertunjukan yang keindahannya dapat dinikmati baik secara langsung maupun melalui hasil rekaman. 

Dari penyajinya, musik diharapkan dapat memenuhi rasa keindahan bagi pendengarnya, oleh karena itu sebelum pertunjukan berlangsung, mereka berlatih intensif, dengan tujuan agar musik tersajikan dengan baik dan indah.

Namun jika tujuan tersebut tidak dapat tercapai, keindahan dan respon dari penonton yang diharapkan tidak didapatkan.

Jika hal ini terjadi, dapat menimbulkan kekecewaan baik bagi sang seniman maupun bagi pendengar atau penonton.

Seperti contoh, ada acara kontes pencarian bakat menyanyi yang sering tampil di media televisi, seperti AFI, Indonesia Idol, X Factor, KDI, penampilan seorang penyanyi selalu dikomentari oleh para juri.

Komentar yang disampaikan juri ada yang bersifat pujian dan bersifat celaan, ada pula komentar yang bersifat teknis, seperti pitch control, tempo, dinamik, penghayatan (interpretasi), atau pembawaan (ekspresi), bahkan penampilan.

Pernyataan-pernyataan tersebut disebut kritik dan merupakan penilaian atas performa sang penyanyi.

Baca juga: Memahami Materi Fenomena Seni Rupa: Rangkuman Seni Budaya BAB 6 Kelas 11

(MG Alya Hasna Khoirunnisa)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved