Sikap PP Muhammadiyah Soal Program Makan Bergizi Gratis, Begini Jawaban Haedar Nashir
PP Muhammadiyah mengajak kerjasama dengan pemerintah untuk memaksimalkan program makan siang bergizi gratis.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah merespon secara positif terkait program pemerintah makan siang bergizi gratis untuk siswa sekolah.
Terkini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sudah mulai melakukan ujicoba program makan siang bergizi gratis.
Mendikdasmen Abdul Mu'ti sudah meninjau pelaksanaan program tersebut di sejumlah daerah.
"Muhammadiyah sudah mulai program (makan siang gratis) itu lewat kerja sama lintas Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Majelis PKU, termasuk rumah sakit-rumah sakit. Tinggal klik saja Muhammadiyah itu, program itu" ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (18/11/2024).
PP Muhammadiyah mengajak kerjasama dengan pemerintah untuk memaksimalkan program makan siang bergizi gratis.
Bahkan, program tersebut diharapkan bisa menjadi agenda pembangunan anak-anak di tingkat nasional.
Baca juga: Ujicoba Program Makan Bergizi Digelar di SD Muhammadiyah Ambarketawang 1 Sleman
Hal ini menurut Haedar penting mengingat rata-rata skor IQ anak Indonesia sebesar 78,59.
Rata-rata IQ orang Indonesia ini masih cukup rendah, bahkan berdekatan dengan Papua Nugini dan Timor Leste.
"Rendahnya IQ ini serius. Ini masalah besar seperti stunting belum terselesaikan. Itu disebabkan oleh rendahnya gizi dan ekosistem yang tidak memadai. Mayoritas anak Indonesia masih kekurangan gizinya," ujar Haedar.
Untuk mendukung program makan siang gratis yang bergizi, Haedar berharap ada keterkaitan dengan program pemberdayaan ekonomi keluarga dan UMKM.
Sebab, program makan siang bergizi gratis seharusnya menjadi satu kesatuan dalam peningkatan kehidupan keluarga.
"Kalau keluarga sudah makmur, tentu berbeda. Program makan siang bergizi bisa diintegrasikan ke sekolah. Mungkin bagi kelas atas program ini tidak relevan, apalagi gratis tapi tidak demikian dengan masyarakat kelas bawah," tutup Haedar. (*)
Muhammadiyah Ingatkan Bahaya Penyalahgunaan Kekuasaan di Usia 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia |
![]() |
---|
Prudential Syariah dan Muhammadiyah Kolaborasi Tingkatkan Literasi Keuangan dan Pengelolaan Wakaf |
![]() |
---|
Ustaz Niki Alma Febriana : LGBT Itu Keliru, Tapi Bukan Jadi Alasan Lakukan Diskriminasi |
![]() |
---|
PP Muhammadiyah dan BPKH Jalin Kerja Sama, Perluas Pemanfaatan Dana Kemaslahatan |
![]() |
---|
Muhammadiyah dan Danamon Syariah Kolaborasi Dukung Digitalisasi Finansial Umat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.