Jelang Pilkada 2024, Kyai Kanjeng Hibur Warga Bantul Lewat Ngamen Syafaat
Ratusan orang menyaksikan Ngamen Syafaat di Lapangan Sudarsono Petir, Srimartani, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul, di bawah guyuran hujan
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Ratusan orang menyaksikan Ngamen Syafaat di Lapangan Sudarsono Petir, Srimartani, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul, di bawah guyuran hujan, Senin (11/11/2024) malam.
Pentas musik religi ini merupakan kerjasama Sinergi Gerakan Rakyat Bantul dan Kyai Kanjeng.
Pentas yang dipandu Ki Yoyock Suryo ini mengusung tema Nyawiji Ngaji Wengi dengan dihadiri Kiai Jalal Asnawi, Kiai M Jawis Masruri, serta Gus Nunut.
Kiai Jalal Asnawi dan Kiai M Jawis Masruri merupakan Mustasyar NU Kabupaten Bantul.
Selain beberapa tokoh tersebut, hadir pula Wahyudi Anggoro Hadi Lurah Panggungharjo sekaligus pengurus Lakpesdam NU Panggungharjo, Sewon, serta tokoh masyarakat Srimartani, Kembangsari, Bulusari dan Sanansari.
Pemangku Acara Nyawiji Ngaji Wengi, Eko Wintolo mengungkapkan, pentas musik religi untuk menurunkan suhu politik pemilihan kepala daerah.
Baca juga: Bawaslu Bantul Telah Tangani Enam Kasus Dugaan Pelanggaran Pilkada 2024, Ini Rinciannya
Pentas berisikan lantunan dzikir, sholawat, pengajian serta suguhan musik gamelan khas Kyai Kanjeng yang dikenal dengan Mocopat Syafaat ini berhasil membuat masyarakat Bantul dan sekitarnya sejenak melupakan dinamika politik menjelang pilkada 2024.
“Kami ingin menyatukan warga Bantul dengan lantunan sholawat dan dzikir di waktu malam hari. Semoga suasana Bantul tetap teduh,” ujar Eko Wintolo.
Itulah sebabnya, pentas musik Kyai Kanjeng dan pengajian ini mengusung tema Nyawiji Ngaji Wengi.
“Nyawiji berarti dadi siji atau menyatu dalam majelis ngaji di waktu wengi atau malam hari,” lanjut Eko yang juga anggota Sinergi Gerakan Rakyat Bantul.
Presidium Sinergi Gerakan Rakyat Bantul, Andi Rudin Sitopan mengatakan, Ngamen Syafaat untuk mengajak warga Bantul menyukseskan pemilihan bupati dalam suasana kondusif.
“Bedo pilihan rapopo. Sing penting njogo suasana aman damai ben Bantul tetep ayem tentrem,” ungkap Andi
Andi yang pernah menjadi anggota DPRD Bantul ini meyakini masyarakat Bantul sudah dewasa berpolitik.
Menurutnya perbedaan bukan berarti musuh, perbedaan dalam berpolitik justru membuat pilkada semakin dinamis.
“Jika kami memilih paslon A atau yang lain memilih siapa, biarkan saja begitu. Mari bersama-sama mangayubagyo menyambut bupati Bantul yang baru,” tutup Andi. (hda)
Jikustik hingga Kyai Kanjeng Bakal Meriahkan Gebyar Keistimewaan DIY di Alun-alun Wonosari |
![]() |
---|
Belajar Tentang Demokrasi? Yuk Kunjungi Bawaslu Corner di Perpusda Bantul, Ini Gambarannya |
![]() |
---|
KPU Bantul Serahkan Sisa Dana Hibah Pilkada Senilai Rp3,56 Miliar ke Pemkab Bantul |
![]() |
---|
Evaluasi Pilkada Bantul 2024, Begini Kata Komisi Pemilihan Umum |
![]() |
---|
Bawaslu Bantul Gelar Evaluasi, Fasilitasi Panwascam Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.