Rangkuman Seni Budaya Kelas 10 Kurikulum Merdeka: Bentuk, Jenis dan Nilai Estetis Gerak Tari

Artikel berikut membahas mengenai bentuk, jenis, dan nilai estetis gerak tari, materi Seni Budaya SMA kelas 10 Kurikulum Merdeka.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Hari Susmayanti
Pinterest
Tari Saman Aceh 

TRIBUNJOGJA.COM – Pembahasan artikel pada kali ini yaitu mengenai bentuk, jenis, dan nilai estetis gerak tarik materi Seni Budaya SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka.

Materi dilansir dari Buku Paket Seni karya Budaya Zackaria Soetedja, Dewi Suryati, Milasari, Agus Supriatna.

Baca juga: Gerakan Tari Dasar: Rangkuman Materi Seni Budaya SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Tari tersusun atas gerak satu dengan gerak lainnya yang tersusun atas motif-motif gerak sehingga memiliki bentuk yang berbeda-beda.

Bentuk Gerak Tari

Bentuk (form) sehubungan penataan dengan komposisi tari, menurut Autard merupakan proses penataan atau pembentukan sebuah komposisi tari menghasilkan bentuk keseluruhan.

Kata bentuk atau form digunakan pada bentuk seni manapun untuk menjelaskan sistem yang dilalui oleh setiap proses pekerjaan karya seni tersebut.

John Martin menyatakan bahwa bentuk dapat dideinisikan sebagai hasil dari penyatuan berbagai elemen tari, yang dipersatukan secara kolektif sebagai kekuatan estetis, yang tanpa proses penyatuan ini bentuk tersebut tidak akan terwujud.

Berdasarkan dari pengertian bentuk pada tari maka dapat disimpulkan bentuk tari berdasarkan geraknya, yaitu:

a. Tari representasional, adalah tari yang menggambarkan sesuatu dengan jelas (wantah), seperti tari tani yang menggambarkan seorang petani, tari nelayan yang menggambarkan nelayan dan tari Bondan yang menggambarkan kasih sayang ibu kepada anaknya.

b. Tari non representasional, yaitu tari yang melukiskan sesuatu secara simbolis, biasanya menggunakan gerak-gerak maknawi, contohnya tari Topeng Klana, tari Srimpi, tari Bedaya.

Jenis Gerak Tari

Gerak tari yang indah berasal dari proses pengolahan yang telah mengalami stilasi (digayakan) dan distorsi (pengubahan) sehingga lahirlah dua jenis gerak yaitu sebagai berikut:

1. Gerak murni atau disebut gerak wantah adala

h gerak yang disusun dengan tujuan untuk mendapatkan bentuk artistik (keindahan) dan tidak mempunyai maksud-maksud tertentu.

2. Gerak maknawi (gesture) atau gerak tidak wantah adalah gerak yang yang mengandung arti atau maksud tertentu dan telah distilasi, Misalnya gerak ulap-ulap (dalam tari jawa) merupakan stilasi dari orang yang sedang melihat sesuatu yang jauh letaknya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved