Rangkuman Materi Geografi Kelas 12 SMA Bab 1 Unit C Bagian 4: Penataan Ruang Nasional dan Regional
Rangkuman materi Geografi Kurikulum Merdeka Kelas 12 SMA Bab 1 Unit C Bagian 4 mengenai Penataan Ruang Nasional, Regional, dan Lokal.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM – Indonesia sebagai negara kepulauan dengan keberagaman wilayah memiliki tantangan tersendiri dalam penataan ruang.
Penataan ruang bukan hanya sekadar pembagian wilayah, melainkan sebuah strategi cerdas dalam mewujudkan kesejahteraan dan keberlanjutan.
Kali ini kita akan belajar materi Geografi kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka Bab 1 tentang Pengembangan Wilayah, Tata Ruang, dan Pengaruhnya terhadap Kebahagiaan terkhusus Tata Ruang dan Dinamikanya dalam Pembangunan Wilayah.
Materi ini dilansir dari buku Geografi karya Budi Handoyo.
Pada materi kali ini, siswa diharapkan mampu memahami pengertian pengembangan wilayah, jenis wilayah, dan tata ruang, memahami teori dan paradigma pengembangan wilayah dan tata ruang, menganalisis perkembangan wilayah dan tata ruang dalam konteks fisik, sosial, ekonomi, dan keruangan, memahami pengertian, karakteristik, dan tahapan perkembangan desa dan kota, serta indeks kebahagiaan dan sebarannya, mengidentifikasi potensi dan permasalahan desa dan kota serta pengembangannya, serta menganalisis pengaruh interaksi keruangan desa dan kota serta permasalahannya.

Berikut di bawah ini rangkuman materi Geografi Kurikulum Merdeka Kelas 12 SMA Bab 1 Unit C Bagian 4
Penataan Ruang Nasional, Regional, dan Lokal
Negara kita memiliki wilayah yang luas, dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote.
Demikian luas wilayah negara kita yang terdiri atas banyak daerah.
Maka perlu ditata ruangnya secara nasional, regional, dan lokal agar dapat menjadi wilayah yang nyaman, efisien, dan produktif bagi penduduk dalam beraktivitas.
Landasan dalam penataan ruang wilayah Indonesia dirumuskan secara berjenjang, mulai dari lingkup wilayah tertinggi hingga ke lingkup wilayah terendah.
Kebijakan sentralisasi pada masa lalu membuat ketergantungan daerah-daerah kepada pusat semakin tinggi dan nyaris mematikan kreativitas masyarakat beserta seluruh perangkat pemerintah di daerah.
Sementara itu dalam era desentralisasi, partisipasi masyarakat dan asas keterbukaan cenderung untuk dijadikan pedoman dengan asumsi bahwa pelaksanaan prinsip tersebut akan menghasilkan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
a. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Secara topografi, wilayah Indonesia memiliki bentuk permukaan dan pemanfaatan lahan yang bervariasi.
BGN Dapat Jatah Anggaran Terbesar di RAPBN 2026, Ini Daftar Lengkapnya |
![]() |
---|
Jumlah Penerima Bantuan PBI JK Dinonaktifkan di Gunungkidul Bertambah Jadi 22 Ribu Peserta |
![]() |
---|
Hiburan Rakyat HUT RI ke-80 Bebas Royalti, LMKN Tegaskan Lagu Kebangsaan Masuk Domain Publik |
![]() |
---|
Pendakian Rinjani Dibuka Lagi, Pendaftaran Lewat eRinjani Sudah Tersedia |
![]() |
---|
Pesan-pesan Khusus dari Bantul di Momen Peringatan Hari Anak Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.