PREDIKSI Masa Depan: Tiga Tahun ke Depan, Perusahaan Matangkan Strategi Penggunaan AI

Strategi penggunaan AI adalah prioritas bisnis teratas bagi perusahaan di Indonesia. Perusahaan yang belum mengimplementasikan AI berpotensi kalah

NET
Ilustrasi 

Para C-Suite di Indonesia optimistis perihal pengintegrasian teknologi AI generatif ke dalam bisnisnya, dan mereka juga melakukan aksi nyata agar langkah ini berhasil. 

25 persen responden mengatakan bahwa CEO-lah yang memegang peran paling besar dalam keberhasilan integrasi AI generatif sekaligus pemberdayaan tim, diikuti oleh CIO/CTO (23 persen) dan kepala-kepala departemen (17 persen) dalam perusahaan.

Kemudian, C-Suite juga menyampaikan bahwa IT (41 persen) merupakan lini bisnis yang paling terdampak dengan adanya teknologi AI generatif, melebihi dampak yang akan dirasakan oleh bagian front-office, seperti customer service (32 persen), pemasaran (26 persen), serta penjualan (18 persen), meskipun sebetulnya merekalah yang berhadapan langsung dengan pelanggan.

Meski penggunaannya sudah meluas, 93 persen dari para C-Suite percaya bahwa masih ada beberapa faktor yang menghambat pengadopsian AI generatif dalam bisnis mereka. 

Faktor data menempati posisi yang cukup tinggi di antara beberapa faktor yang meliputi:

  • Aksesibilitas dan inklusivitas (36 persen)
  • Pemanfaatan data pelanggan atau perusahaan yang belum cukup untuk melatih model AI (30 persen)
  • Hasil atau output yang kurang akurat oleh AI generatif (30 persen)
  • Biaya implementasi yang masih tinggi (29 persen)

Semuanya tengah berlomba-lomba dalam menerapkan AI generatif.

Tidak berhenti di tingkat adopsi, tetapi juga bagaimana mereka dapat menerapkannya dengan baik, dan inilah yang paling menjadi perhatian bagi pimpinan perusahaan.

Ini menjadi alasan Salesforce mengembangkan teknologi AI generatif yang membantu pelanggan meningkatkan produkivitas, menciptakan nilai tambah dari hubungan yang terbangun dengan para pelanggannya, hingga bagaimana mereka dapat mencetak margin bisnis yang sesuai harapan. 

Salesforce baru-baru ini memperkenalkan Agentforce, jajaran agen AI mandiri yang revolusioner guna membantu pekerja dan dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di bidang jasa, penjualan, pemasaran, dan komersial, meningkatkan efisiensi dan kepuasan pelanggan secara signifikan. 

Agentforce memberdayakan perusahaan dalam meningkatkan skala dan kapasitas tenaga kerjanya dengan mudah, cukup dalam beberapa kali klik saja.

Agen AI Agentforce dengan kapabilitas yang luas mampu menganalisis data, mengambil keputusan sendiri, dan melakukan aksi langsung dalam pekerjaan.

Seperti, menjawab pertanyaan pelanggan, menyortir potensi penjualan, dan mengoptimalkan kampanye pemasaran. 

Dengan Agentforce, organisasi mana pun dapat membangun, melakukan kustomisasi, hingga meluncurkan agennya sendiri, apapun bidang industri maupun use case yang hendak mereka bangun, dengan begitu mudah. 

Platform Salesforce yang berpusatkan pada Data Cloud memperkuat Agentforce dan setiap aplikasi Salesforce dalam menghadirkan pengalaman terbaik yang diperkuat dengan AI bagi seluruh pelanggan di semua titik layanan. 

Data Cloud menyatukan dan mengharmonisasi seluruh data maupun metadata pelanggan lintas sistem secara real time, sehingga Agentforce bisa beroperasi dengan baik sesuai dengan konteks seutuhnya dan dengan tingkat presisi tinggi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved