Wamenkeu Anggito Abimanyu: Ekonomi Naik 8 Persen Bukan Hal yang Mustahil

Dia mengatakan, Presiden Prabowo ingin agar kedua institusi tersebut menjadi lebih kuat dan berdaya agar mampu memenuhi kebutuhan energi nasional.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Anggito Abimanyu, menyampaikan orasi ilmiah di puncak Dies Natalis ke-15 Sekolah Vokasi UGM, Senin (28/10/2024) di Ballroom TILC Sekolah Vokasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) RI, Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc., GRCP., mengatakan Indonesia memiliki target untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional hingga delapan persen setiap tahunnya agar mampu menjadi negara maju.

Cita-cita tersebut menurutnya tidak mustahil untuk dicapai, mengingat sumber daya alam Indonesia begitu melimpah apabila dikelola dengan baik.

“Kita saat ini di sektor energi sudah tertinggal beberapa tahun. Padahal kalau kita lihat sumber energi itu cadangannya banyak di Indonesia,” ucap Anggito orasi ilmiah tentang agenda besar nasional di sektor pendidikan dan industri, di acara puncak Dies Natalis ke-15 Sekolah Vokasi UGM, Senin (28/10/2024) di Ballroom TILC Sekolah Vokasi.

Menurut Anggito, agenda transisi energi sekarang ini sepenuhnya dipegang oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor energi seperti Pertamina dan Pembangkit Listrik Negara (PLN).

Dia mengatakan, Presiden Prabowo ingin agar kedua institusi tersebut menjadi lebih kuat dan berdaya agar mampu memenuhi kebutuhan energi nasional.

Apalagi saat ini, produksi energi sudah berada di angka 600 juta ton per barel/tahun. Sedangkan kebutuhan energi 1,5 juta dan terus meningkat setiap tahunnya.

“Perusahaan seperti Pertamina dan PLN ini membutuhkan strongest talent ya, jadi itu tugas perguruan tinggi untuk menyediakan SDM yang berdaya saing,” tambah Anggito. 

Menjelang bonus demografi tahun 2030 nanti, kata Anggito, jumlah masyarakat kelas pekerja akan mencapai puncaknya dan terancam menyebabkan krisis apabila tidak dimanfaatkan dengan baik.

Bagi Anggito, Sekolah Vokasi UGM tentunya menjadi salah satu agent of change dalam membentuk SDM yang kompetitif dan inovatif.

Baca juga: Tantangan Besar Pengelolaan APBN yang Dihadapi Presiden Prabowo Menurut Pengamat

Ia mengharapkan, UGM terus berupaya membuka peluang pendidikan seluas-luasnya agar menjangkau masyarakat di daerah.

“Talenta-talenta muda berprestasi diharapkan dapat muncul dan berkreasi tanpa halangan ekonomi,” katanya.

Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., menekankan agar SV UGM dapat meningkatkan kapasitasnya.

Sebab, pendidikan vokasi dinilai mampu menjembatani perguruan tinggi dan industri dengan berbagai bentuk kerja sama.

Terhitung hingga saat ini, terdapat 370 mitra industri maupun institusi lain yang berkolaborasi dengan SV UGM.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved