Ratusan Pelajar di Gunungkidul Diajak Belajar Membuat Topeng Batik
Setidaknya 200 pelajar tingkat SMA/SMK di Kabupaten Gunungkidul diajak belajar membuat topeng batik
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Setidaknya 200 pelajar tingkat SMA/SMK di Kabupaten Gunungkidul diajak belajar membuat topeng batik dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, di Desa Wisata Bobung, pada Senin (28/10/2024).
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Gunungkidul Supriyanto mengatakan tujuan kegiatan ini untuk mengenalkan kepada generasi muda tentang kebudayaan asli Gunungkidul.
"Tujuan kegiatan ini, agar anak-anak di Gunungkidul mengetahui kebudayaan aslinya yaitu membatik. Apalagi membatik di Desa Bobung ini cukup unik yaitu membatik dengan media kayu. Jadi dalan kegiatan ini anak-anak diajarin membatik di kayu berupa topeng, mainan, hingga souvenir,"ujarnya, Senin (28/10/2024).
Ia menambahkan nantinya hasil karya pelajar ini akan dinilai satu per-satu oleh komunitas perajin di Desa Bobung.
Pelajar yang memiliki hasil karya terbaik akan diberi apresiasi berupa hadiah.
"Kami ingin meskipun kegiatan ini fun, tapi kami juga ingin anak-anak ini serius dalam mempelajari budaya batik. Adapun, dalam pembuatannya anak-anak dibagi dalam beberapa kelompok,"tuturnya.
Baca juga: Peringatan Sumpah Pemuda di Klaten: Momentum Pemerintah Daerah untuk Tingkatkan Layanan Kepemudaan
Dirinya mengatakan dengan memperkenalkan budaya Gunungkidul pada generasi muda harapannya mereka bisa mencintai budayanya dan ikut melestarikan.
"Apalagi, saat ini masuknya arus budaya asing sangat luar biasa menjadi tantangan bagi generasi muda. Maka dari, ketika mereka bisa melestarikan budaya harapannya tidak bisa punah karena mereka sudah mencinta budaya sendiri,"ucapnya.
Sebelumnya, dalam rangkaian kegiatan ini para pelajar juga mengikuti Kemah Budaya yang digelar di Lapangan Desa Nglanggeran, selama tiga hari mulai dari 26-28 Oktober 2024.
Adapun, kegiatan didanai dana keistimewaan sebagai rangkaian kegiatan memperingati 12 Tahun UU Keistimewaan DIY sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Sementara itu, salah satu pelajar Putri mengatakan sangat senang mengikuti rangkaian kegiatan Kemah Budaya.
Menurutnya, kegiatan ini memberikan banyak pengalaman serta lebih menghargai budaya lokal yang dimiliki.
"Banyak sekali pengalaman yang saya dapat dari kegiatan ini, mulai dari disiplin, tanggung jawab, hingga tenggang rasa. Tak hanya itu, kami juga dibekali ilmu agar tetap mencintai budaya dan melestarikannya,"pungkasnya. (ndg)
Usaha Sajiman Merawat Ikon Budaya Topeng Batik Khas Bobung Gunungkidul yang Mulai Terlupakan |
![]() |
---|
Pesan Pjs Wali Kota Magelang Saat Peringatan Hari Sumpah Pemuda |
![]() |
---|
Sambut Sumpah Pemuda dengan Upacara Sekaligus Merawat Sungai |
![]() |
---|
Peringatan Sumpah Pemuda, Bupati Klaten Ajak Pemuda Persiapkan Masa Depan Tanpa Meninggalkan Sejarah |
![]() |
---|
Peringatan Sumpah Pemuda di Klaten: Momentum Pemerintah Daerah untuk Tingkatkan Layanan Kepemudaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.