Jagoan Hosting Beri Pemahaman Keamanan Siber di Yogyakarta

Jagoan Hosting bersama Jogja Cyber Security memberikan pemahaman mengenai pentingnya keamanan siber.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
Salah satu pemateri keamanan siber memberikan penjelasan kepada peserta diskusi yang digelar di BSSN Yogyakarta, Sabtu (26/10/2024) lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dalam rangka bulan Cyber Security Awareness International, Jagoan Hosting bersama Jogja Cyber Security memberikan pemahaman mengenai pentingnya keamanan siber.

Pemahaman keamanan siber disampaikan sebab di era transformasi digital, keamanan siber merupakan salah satu aspek krusial yang wajib diperhatikan. 

Isu terkait keamanan siber belakangan menjadi masalah yang kerap dihadapi, baik oleh individu maupun instansi.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat lebih dari 800 juta serangan siber terjadi sepanjang tahun 2022.

Bahkan, Cybersecurity Ventures memprediksi, kerugian akibat kejahatan siber akan mencapai USD 10,5 triliun per tahun pada 2025.

Acara yang dikemas diskusi ini dilaksanakan di BSSN Yogyakarta, Sabtu (26/10/2024) lalu.
  
"Kami memberikan pemahaman mengenai pentingnya keamanan siber. Utamanya bagi mahasiswa himpunan IT. Tujuannya agar mahasiswa harus mulai aware dengan keamanan siber sejak dini karena mereka adalah generasi yang paling aktif menggunakan teknologi," kata General Manager Jagoan Hosting Andy Novianto. 

Ia mengatakan serangan siber yang terus meningkat secara global, menunjukkan betapa pentingnya kesadaran dan langkah proaktif untuk melindungi data dan sistem dari ancaman siber. 

Dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi, keamanan siber kini bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak untuk memastikan kelangsungan bisnis dan perlindungan data pribadi.

Baca juga: Agen CSIRT Kabupaten Magelang Didorong Aktif Laporkan Insiden Siber

Sebagai salah satu provider hosting terkemuka di Indonesia, Jagoan Hosting sudah melakukan langkah mitigasi untuk pencegahan peretasan sesuai dengan peraturan International Standardization Organization (ISO). 

Dalam membuat sebuah website apapun, utamanya yang melibatkan data-data pelanggan, perlu adanya sertifikasi ISO.

Menurut Andy, terdapat ISO 27001:2022 yang berfokus pada keamanan data. Ini merupakan standar internasional yang sangat penting untuk menjaga keamanan data pada  sebuah website atau hosting.

"Dalam standar ISO, akses network untuk perusahaan harus menggunakan jaringan private dan menggunakan sistem perlindungan yang memadai. Serta harus memberikan pemahaman bagaimana phising maupun aktivitas abuse bekerja. Contohnya ketika menerima sebuah pesan yg memiliki tautan, kita bisa lebih berhati-hati," kata dia.

Berdasarkan hasil analisis tim Jagoan Hosting, salah satu penyebab sistem keamanan siber diserang dengan modus ransomware.

Ransomware biasanya masuk ke perangkat melalui email phishing, tautan berbahaya, atau unduhan yang tidak aman. 

Setelah terpasang, ransomware akan mengunci file-file penting dengan enkripsi yang rumit. Sehingga, perusahaan tidak akan bisa mengaksesnya lagi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved