Disnakertrans Bantul Targetkan Tahun Depan Sekitar 2.700-an Orang Mentas dari Pengangguran

Disnakertrans Kabupaten Bantul menargetkan sekitar 2.700-an orang di wilayah kerjanya mentas atau tidak lagi berstatus pengangguran pada 2025.

TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
Ilustrasi : Kepala Bidang Hubungan Industrial Disnakertrans Bantul, Rina Dwi Kumaladewi, sedang membahas soal peraturan perusahaan, di kantor Disnakertrans Bantul, Rabu (18/9/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul menargetkan sekitar 2.700-an orang di wilayah kerjanya mentas atau tidak lagi berstatus pengangguran pada 2025.

"Sekarang ini kan, dari data 2023, (angka pengangguran di Bantul) ada 3,27 persen (sekitar 32 ribu orang). Sedangkan, pada 2024 ini, data realisasi penurunan pangangguran belum rilis. Tapi, pada 2025, kami targetkan bisa turun sekitar 2,700-an orang," ucap Sekretaris Disnakertrans Kabupaten Bantul, Mujahid Amirudin, Senin (28/10/2024).

Untuk merealisasikan hal tersebut, pihaknya terus berencana menggelar pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat dengan pelaksanaan 43 paket pelatihan.

Puluhan paket pelatihan itu terdiri atas pelatihan kerja jahit, tata boga, las, listrik, perkantoran, komputer, digital marketing, otomotif, membatik, dan sebagainya.

"Belum lagi kita kan punya kantor Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP). Itu UPT-nya kementerian tenaga kerja. Itu juga sudah melaksanakan pelatihan, sehingga kami harapkan kapasitas masyarakat Bantul itu ketika mereka masuk di dunia kerja formal sudah punya potensi," jelasnya.

Di samping itu, Disnakertrans Bantul juga mendorong tenaga kerja di Bantul untuk masuk di sektor formal dengan melaksanakan program penempatan kerja. Sebagai contoh yakni job fair yang dilaksanakan rutin secara periodik. 

"Selain Job fair online yang kami buka, ada juga job fair periodik yang kami laksanakan setiap triwulan. Job fair ini lumayan efektif, karena kami menjaring banyak perusahaan lalu mengumumkan kepada masyarakat terkait lowongan di Kabupaten Bantul maupun di tempat lain," tuturnya.

Baca juga: Sepanjang 2024, Disnakertrans Bantul Catat ada 287 Pekerja Kena PHK

Selain itu, Mujahid menyampaikan, bahwa Disnakertrans Bantul juga bekerjasama dengan perusahaan di Bantul yang secara isidental membuka lowongan pekerjaan. Di mana, proses pelaksanaan seleksi pekerjanya dilakukan di Disnakertrans Bantul

"Jadi ketika ada perusahaan yang urgent atau segera membutuhkan karyawan, maka bisa bekerja sama dengan kami untuk iklankan lowongan pekerjaan yang ada di Bantul sebagai sisi tengah atau prosesnya," ucap dia.

Tidak hanya itu saja, pihaknya juga merencanakan kursus untuk peningkatan produktivitas.

Kursus yang disediakan salah satunya berupa bimbingan konsultasi tentang peningkatan produktivitas bagi perusahaan.

"Harapannya produktivitas perusahaan itu meningkat, lalu membaik. Dari situ, potensi terjadinya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) bisa kami tekan, sehingga potensi pengangguran di Kabupaten Bantul mengecil," jelasnya.

Namun, sambung Mujahid, yang tidak kalah penting untuk menekan angka pengangguran di Bumi Projotamansari adalah memastikan hubungan industrial antara perusahaan dengan karyawan tetap berjalan dengan baik. 

"Jadi kami mendorong peraturan perusahaan yang harus ditaati oleh perusahaan. Kami memdorong juga terbentuknya Lembaga Kerjasama Bipartit  yang menjadi upaya menekan kejadian yang tidak diinginkan," tutup dia.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved