Gluten Free Bible Study Keluarkan Single Kedua ‘Diana’

Gluten Free Bible Study (GFBS), band rock alternatif yang berbasis di Yogyakarta keluarkan single kedua mereka yang berjudul ‘Diana’

Penulis: Santo Ari | Editor: Hari Susmayanti
Dok pribadi
Personel Gluten Free Bible Study 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gluten Free Bible Study (GFBS), band rock alternatif yang berbasis di Yogyakarta keluarkan single kedua mereka yang berjudul ‘Diana’ pada tanggal 4 Oktober 2024 kemarin.  

Adapun single pertama dari band beranggotakan Morrisco dan Nadya (Vocal), Zuriel Delpiero (guitar melody) dan Arya (guitar rhythm), Rajasa (Bass), dan Akbari (Drums) yakni, ‘Sea is the Color of Sadness” telah lebih dulu sukses dirilis pada tanggal 22 Maret 2024 silam.

Ditulis oleh Arya (gitaris), single ‘Diana’ menggambarkan penghormatan seorang pria kepada seorang gadis bernama Diana.

Pertemuan mereka harus berakhir karena takdir yang telah ditentukan oleh sang pencipta, yang pada akhirnya mencegah mereka untuk bersama.

“Rasanya seakan-akan ada tembok yang sangat tinggi yang memisahkan mereka, meskipun ada harapan dan doa untuk hidup menua bersama,” ujar Arya.

Setiap momen yang tersirat dalam lagu ini merinci perspektif sang pria, tentang bagaimana ia mencintai, bagaimana ia merasakan percikan api atau bahkan kembang api saat mereka bersama, dan penyesalan yang ia bawa saat mereka terpaksa berpisah.
 
Single ‘Diana’ diaransemen dan diproduksi pada awal tahun 2024 di studio Auricula Records oleh Zuriel Delpiero.

Lagu ini menggabungkan beberapa instrumen untuk menciptakan sebuah ilusi skenario di mana seseorang harus berpegang pada bayangan dalam kesedihan.

“Instrumen orkestra juga ditambahkan untuk memperkuat cerita menjadi sebuah tragedi takdir yang kejam, yang harus berakhir tanpa pilihan atau tujuan,” imbuhnya.

Baca juga: Kisah Inspiratif Supartini Owner Apike Rumah Rajut, Pekerjakan 5 Penyandang Disabilitas

Adapun GFBS kerap kali menceritakan kisah dari masing-masing personilnya lewat lirik yang ada dalam lagu-lagu rilisannya, menjadikan karya-karya dari brand ini terasa personal kepada siapapun yang relatable.

Meski band bergenre alternative rock ini kerap disebut sebagai band bergenre shoegaze, namun GFBS tetap menambahkan eksplorasi musik lewat beberapa instrumen yang membentuk setiap performancenya.

Melodi dan bassline yang variatif, rhythm dan pattern drum yang saling mengisi satu sama lain serta karakter vokal berbeda dari dua vokalis untuk memberikan sentuhan emosional pada setiap lagunya. Bahkan, GFBS juga menambahkan beberapa part scream dalam karyanya.

GFBS paralel merilis beberapa single untuk perjalanan menuju ke album pertamanya yang akan dirilis pada tahun 2025.(nto)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved