Mubeng Kampus Jogja

Ekonom UGM: Banyaknya Menteri dan Wamen Prabowo Bikin Ruang Fiskal Makin Sempit

Prabowo Subianto disebut-sebut akan mengangkat 49 calon menteri dan 59 calon wakil menteri untuk pemerintahannya yang akan datang.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
ist
Ilustrasi: Kampus UGM 

Akhmad memperkirakan hingga akhir tahun, kemampuan pemerintah dalam mendongkrak ekonomi nasional cenderung rendah.

“Dana yang bisa diotak-atik itu lebih sedikit karena sudah ada alokasinya. Sisanya ini akan lebih kecil lagi karena ada janji-janji politik yang sudah disampaikan oleh pemerintahan lalu maupun nanti dari pemerintahan baru,” tutur Akhmad. 

Ia mencontohkan, jika pemerintah misalnya akan melanjutkan pembangunan IKN maka tentu butuh anggaran lagi.

Belum lagi program baru pemerintah, seperti makan bergizi gratis yang juga membutuhkan anggaran besar.

Sedangkan dari sisi moneter, Akhmad memaparkan kondisi dan fakta lain yang dihadapi.

Salah satu strategi Bank Indonesia dalam mempertahankan ekonomi nasional menetapkan suku bunga tinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Kebijakan ini dilakukan dengan mengacu pada kebijakan The Federal Reserve System (Fed) yang juga meningkatkan suku bunga sebagai respon atas inflasi di Amerika.

Kemudian, suku bunga Amerika turun sebesar 0,5 persen, tapi Bank Indonesia tetap mempertahankan suku bunga di angka 6 persen.

Strategi ini dilakukan untuk mempertahankan nilai tukar rupiah.

“Kemampuan sektor moneter dalam mendukung perekonomian nasional itu juga rendah sebenarnya. Segi moneter ini juga tidak bisa bergerak bebas, karena banyak bergantung pada kebijakan inflasi luar negeri,” jelas Akhmad. 

Maka dapat disimpulkan pada kebijakan fiskal maupun moneter, pemerintah nantinya mengalami kesulitan karena ruang gerak ekonomi yang sempit.

Pertumbuhan ke depan mungkin cenderung stabil, tapi tidak bisa secara progresif meningkat, kata dia.

Strategi untuk menghadapi tantangan tersebut menurutnya tentu tidak mudah.

Akhmad menyarankan pemerintahan yang baru sebaiknya fokus memperbaiki ketahanan ekonomi.

Salah satu kebijakan yang bisa dilakukan pemerintah selain dari sisi ekonomi, yakni memperbaiki sistem reward dan punishment.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved