Rangkuman Pengetahuan Umum

Ringkasan materi IPS Kelas 7 Tema : Pemberdayaan Masyarakat Topik B

Pendekatan ini tidak hanya membantu  melawan penjajah, tetapi juga menciptakan identitas kolektif di antara masyarakat Maluku.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Capture Buku Pelajaran IPS Kelas 7
IPS kelas 7 bab 4 (33) 

TRIBUNJOGJA.COM - Berikut ini merupakan ringkasan materi IPS Kelas 7 Tema : Pemberdayaan Masyarakat Halaman 215-232.

Ringkasan materi ini sebagai referensi belajar untuk siswa dengan dampingan orang tua.

Topik B : Permasalahan Kehidupan Sosial Budaya

Keberagaman budaya di Indonesia telah dimulai pada saat yang sangat lama. Kondisi geografis Indonesia dengan keragaman kondisi fisik turut mewarnai keberagaman tersebut.

Masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia selanjutnya memiliki tokoh panutan, yang setiap tindakannya dijadikan teladan.

1. Sejarah Lokal 

a. Sultan Nuku : Pembawa Persatuan Multikultur Maluku dan Papua

Sultan Nuku atau  dikenal dengan Sultan Nuku merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Maluku dan Papua.

Ia lahir di Tidore pada abad ke-18  dan dianggap sebagai pemimpin yang berperan dalam memperjuangkan persatuan dan kemerdekaan wilayah Maluku dari pengaruh kolonial Belanda.

  • Latar Belakang Sultan Nuku berasal dari Kesultanan Tidore,  salah satu Kesultanan di Maluku.

Saat itu, wilayah Maluku menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dan menjadi sasaran berbagai kekuatan kolonial.

Sultan Nuku terbukti menjadi pemimpin yang mampu mempersatukan berbagai suku dan masyarakat Maluku untuk melawan penindasan dan penjajahan.

  • Melawan Kolonialisme Dalam pertempuran, Sultan Nuku mengumpulkan pasukan dari berbagai kesultanan  Maluku, termasuk Kesultanan Ternate dan  sekitarnya.

 Ia menggunakan jaringan diplomatik dan kekuatan militernya untuk melawan upaya Belanda menguasai wilayah tersebut.

 Strategi yang digunakan antara lain aliansi dengan berbagai suku, termasuk suku Papua.

  • Multikulturalisme dan Persatuan Sultan Nuku dianggap sebagai simbol persatuan dan toleransi antara etnis  Maluku dan Papua.

 Ia mengedepankan nilai-nilai multikulturalisme, menghargai perbedaan, dan terciptanya kerja sama antar kelompok yang berbeda.

Pendekatan ini tidak hanya membantu  melawan penjajah, tetapi juga menciptakan identitas kolektif di antara masyarakat Maluku.

  • Pusaka Peninggalan Sultan Nuku masih terasa hingga saat ini dalam konteks sejarah dan budaya Maluku dan Papua.

Ia dihormati sebagai pahlawan yang memperjuangkan kebebasan dan persatuan, dan gagasannya tentang multikulturalisme tetap relevan dengan upaya Indonesia menjaga keharmonisan etnis.

  • Kesimpulan : Sultan Nucu bukan hanya seorang pemimpin militer, namun juga seorang visioner yang memahami pentingnya persatuan dalam keberagaman.

Perjuangannya melawan kolonialisme dan upaya membangun persatuan multikultural menginspirasi generasi masa depan masyarakat Maluku dan Papua.

Baca juga: Penjabaran Soal IPS Kelas 7 PILIHAN GANDA Halaman 253-257

b. Ratu Kalinyamat

IPS kelas 7 bab 4 (32)

Ratu Kalinyamat merupakan tokoh sejarah penting di Indonesia khususnya di Pulau Jawa.

Ia merupakan penguasa Kesultanan Jepara pada abad ke-16 dan dikenal dengan kepemimpinannya yang kuat serta perlawanannya terhadap kolonialisme Portugis.

  • Latar Belakang Ratu Kalinyamat lahir  dari Sultan Trengono, Sultan Kesultanan Demak.

 Sepeninggal suaminya, Ratu Kalinyamat mengambil alih kekuasaan dan menjadi Ratu Jepara.

 Ia dianggap sebagai pemimpin yang cerdas dan berani dengan kemampuan diplomasi yang sangat baik.

  • Melawan Penjajahan Salah satu prestasi terpenting Ratu Karinyamat adalah upayanya melindungi Jepara dari serbuan Portugis.

 Ia mengorganisir perlawanan, mengumpulkan kekuatan dari berbagai faksi, termasuk  pahlawan lokal.

Ratu Kalinyamat juga dikenal mengirimkan armadanya untuk melawan armada Portugis di Selat, menjadikannya salah satu wanita terkemuka dalam sejarah perlawanan terhadap kolonialisme.

  • Diplomasi dan Hubungan Internasional Ratu Kalinyamat juga menjalin hubungan diplomatik dengan kerajaan lain, termasuk Kesultanan Aceh.

Dia berusaha membentuk aliansi untuk memperkuat posisinya dan melawan ancaman dari penjajah.

Dalam konteks ini, Ratu Kalinyamat menunjukkan kebijaksanaan dalam menerapkan strategi politik dan militer.

  • Warisan dan Dampaknya Peninggalan Ratu Kalinyamat masih dikenang hingga saat ini sebagai simbol kekuatan dan keberanian perempuan khususnya dalam sejarah Indonesia.

Ia dianggap sebagai pelopor  perempuan dalam posisi kepemimpinan dan perjuangan  kemerdekaan. Hingga saat ini, Jepara sering dikaitkan dengan nama dan perjuangannya.

Kesimpulan : Ratu Kalinyamat merupakan sosok inspiratif bagi banyak orang, terutama dalam konteks perjuangan melawan kolonialisme dan pemberdayaan perempuan dalam masyarakat. Kisahnya mencerminkan semangat perlawanan dan kepemimpinan yang tak kenal lelah.

 

c. Laksamana Malahayati

Laksamana Malahayati merupakan tokoh penting dalam sejarah Indonesia, khususnya dalam sejarah Aceh pada abad ke-16.

Ia paling dikenal sebagai  laksamana  yang memimpin angkatan laut Aceh dalam perjuangannya melawan kolonialisme, khususnya Portugal.

  • Latar Belakang Malahayati lahir di Aceh dan berasal dari keluarga yang bertugas di militer.

Setelah suaminya, seorang laksamana, terbunuh dalam pertempuran melawan Portugis, dia mengambil alih kepemimpinan dan diangkat menjadi laksamana.

Keberaniannya dalam memimpin pasukan sungguh luar biasa dalam budaya yang didominasi  laki-laki pada saat itu.

  • Kepemimpinan dan Pertempuran Sebagai seorang laksamana, Malahayati memimpin angkatan laut Aceh dalam berbagai pertempuran melawan penjajah.

 Ia dikenal karena strategi militernya yang terampil dan keberaniannya di medan perang.

Salah satu momen paling terkenal dalam karirnya adalah ketika ia memimpin penyerangan terhadap armada Portugis yang berusaha menguasai jalur perdagangan  Selat Malaka.

  • Diplomasi Malahayati juga aktif dalam diplomasi, menjalin hubungan dengan kerajaan lain, termasuk Kesultanan Utsmaniyah, untuk memperkuat posisi Aceh terhadap ancaman kolonial.

Hubungan ini menunjukkan betapa pentingnya peran diplomasi dalam  melawan kolonialisme.

  • Warisan dan Dampak Warisan Laksamana Malahayati masih hidup dalam ingatan masyarakat Aceh dan Indonesia pada umumnya.

Ia dianggap sebagai simbol kekuatan dan keberanian perempuan, serta teladan dalam perjuangan  kemerdekaan.

Untuk menghormatinya, berbagai monumen dan nama tempat diabadikan di Aceh.

  • Kesimpulan : Laksamana Malahayati merupakan salah satu pahlawan nasional yang menunjukkan bahwa perempuan juga berperan penting dalam sejarah perjuangan nasional.

Kisah hidupnya menginspirasi banyak orang untuk mengapresiasi keberanian dan semangat juangnya dalam menghadapi penindasan.

 

d. Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman merupakan tokoh penting dalam sejarah Islam  Indonesia, khususnya di wilayah Aceh dan Sumatera pada abad ke-17.

Ia dianggap sebagai  pemimpin yang berperan dalam penyebaran Islam dan perlawanan terhadap kolonialisme Belanda.

  • Latar Belakang Sharif Abdulrahman berasal dari keluarga  terhormat dan berpengaruh di Aceh.

Dia mempunyai pendidikan yang sangat baik dalam studi agama dan dianggap sebagai salah satu ulama  terkemuka pada masanya.

Kepemimpinannya tidak hanya didasarkan pada latar belakang ilmiahnya tetapi juga pada keterampilan diplomatik dan strategisnya untuk memimpin masyarakat.

  • Dakwah Islam Sebagai seorang pemimpin, Sharif Abdulrahman berperan aktif  menyebarkan ajaran Islam di masyarakatnya.

 Beliau mengajarkan nilai-nilai Islam dan mengajak masyarakat untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

 Dengan pendekatannya yang lembut dan bijaksana, ia berhasil mempengaruhi banyak orang untuk mengikuti ajaran Islam.

  • Melawan Penjajahan Sharif Abdulrahman juga turut ambil bagian dalam perlawanan terhadap penjajahan Belanda yang semakin mengancam wilayah Aceh.

 Ia berupaya mengerahkan kekuatan masyarakat dan membentuk aliansi dengan pemimpin lokal lainnya untuk melawan kolonialisme.

 Kepemimpinannya dalam pertempuran di darat dan laut menunjukkan komitmennya terhadap kemerdekaan wilayahnya.

  • Warisan Warisan Syarif Abdurrahman masih dikenang hingga saat ini.

 Ia dihormati sebagai  ulama yang tidak hanya mengajarkan agama tetapi juga memperjuangkan kebebasan umatnya.

Pengaruhnya terhadap perkembangan Islam di Aceh dan Sumatera sangat besar, dan namanya sering dikaitkan dengan perjuangan melawan kolonialisme.

IPS kelas 7 bab 4 (33)
  • Kesimpulan : Sharif Abdurrahman adalah sosok yang mencerminkan perpaduan antara ilmu agama dan semangat juang.

Beliau menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam mengatasi tantangan di Indonesia, memperjuangkan kemerdekaan dan memperkuat jati diri keislaman.

 

2. Permasalahan Sosial Budaya

a. Eksploitasi Pembangunan Berlebihan

Jumlah penduduk saat ini tidak sebanyak jumlah penduduk pada masa kolonilaisme atau penjajahan. Banyak tenaga penduduk Indonesia yang dijadikan budak untuk perkebunan milik Belanda.

Lahan-lahan perkebunan milik Belanda selanjutnya mulai dibuka pada abad ke 17, seiring dengan momentum tersebut berdirilah VOC atau perserikatan dagang Hindia Belanda di bumi Nusantara, sejak saat itulah babak baru eksploitasi lahan perkebunan di Indonesia dimulai.

b. Kesenjangan Sosial dan Kemiskinan 

Kesenjangan sosial adalah fenomena yang sudah ada sejak era kolonial hingga hari ini. Padahal kesenjangan dan kesadaran nasional merupakan salah satu pemicu munculnya proklamasi di Indonesia.

Kesenjangan sosial di Indonesia muncul sebagai akibat dari adanya perbedaan tingkat pendapatan individu dan erat kaitannya dengan kemiskinan.

Baca juga: Jawaban Soal Sejarah Singkat perjuangan Nuku: Materi Pelajaran IPS Kelas 7 ESAI Halaman 257

c. Kesetaraan gender 

Kesetaraan gender di Indonesia telah diinisiasi oleh tokoh-tokoh seperti Ratu Kalinyamat, Keumalahayati, Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, Kartini, dan masih banyak lagi tokoh perjuangan perempuan lainnya sejak sebelum Indonesia merdeka.

Namun hingga saat ini, masih dapat ditemui ketidaksetaraan gender di Indonesia. 

d. Kenakalan Remaja 

Indonesia didirikan melalui perjuangan dan semangat dari para pemuda. Tidak sedikit yang gugur dalam perang.

Setelah Indonesia merdeka dan mengalami reformasi, justru para pemudanya sibuk melakukan aksi kenakalan remaja.

Berbicara masalah kenakalan remaja dalam konteks sosial dan budaya sangatlah luas, berikut jenis-jenis kenakalan remaja: 

1) Vandalisme.

2) Tawuran antarpelajar 

3) Penyalahgunaan narkotika

 

 

( MG Wijaningtyas Ayu Syafutri )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved